Logo Bloomberg Technoz

Sepanjang 2025, Ini Saham Paling Gencar 'Dijauhi' Investor Asing

Muhammad Julian Fadli
25 August 2025 12:03

Pekerja di depan layar indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (23/62025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Pekerja di depan layar indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (23/62025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Investor asing mulai mengakumulasi beli bersih (net buy) dalam empat hari berturut–turut mencapai Rp2,73 triliun hingga Jumat (22/8/2025) di tengah sentimen global yang masih membayangi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sampai dengan siang hari ini.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), secara year to date (ytd) investor asing masih mencatatkan net sell Rp52,89 triliun pada perdagangan saham seluruh pasar. Namun, berseberangan jauh dengan laju tersebut, secara ytd IHSG berhasil melesat di zona hijau dengan penguatan 11% ytd.

IHSG Year to Date Sepanjang Tahun 2025 (Bloomberg)

Sebabnya, sepanjang 2025 IHSG amat disetir oleh sejumlah sentimen global, terutama perang tarif yang digagas Presiden AS Donald Trump, membuat pasar saham jadi sasaran jual oleh investor global. Ditambah lagi imbas kecemasan pasar melihat tren penurunan bunga The Fed.


Kombinasi dari sentimen risk–off yang masih membara di pasar, diperberat sentimen negatif dari data Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) yang membukukan defisit pada Kuartal II–2025, mencapai US$6,7 miliar. Bila terus berlanjut berpotensi mengancam pelebaran defisit transaksi berjalan ke depan.

Depresiasi nilai tukar rupiah juga jadi sebab – dalam keputusan investor asing, kurs Rupiah JISDOR berada pada level Rp16.340/US$ data terbaru 22 Agustus 2025. Hasilnya, investor asing mencatatkan jual bersih di pasar saham.

10 Emiten Paling 'Dijauhi' Asing di 2025