Aksi demo membawa pesan dan kritik atas beberapa persoalan. Mulai dari seruan bubarkan DPR, hapuskan gaji dan tunjangan DPR, sahkan Rancangan Undang-undang Perampasan Aset, hingga lengserkan Ketua DPR Puan Maharani.
Dalam pers rilis yang diunggah di akun Instagram @gejayanmemanggil, terdapat sembilan poin tuntutan yang akan diperjuangkan di demo hari ini. Dalam keterangan tersebut, adanya demo hari ini dijelaskan sebagai bentuk protes rakyat yang merasa dikhianati oleh pemerintah.
Selain menyebut pemerintahan Presiden Prabowo dan Wapres Gibran sebagai simbol pemerintahan yang gagal. Massa juga menyoroti Jokowi yang dituduh masih memainkan peran besar melalui jaringan oligarkinya meski tidak lagi menjabat.
Merespons hal itu, Kepolisian menerjunkan ribuan aparat guna mengamankan aksi unjuk rasa di depan gedung DPR RI hari ini. Sejumlah elemen masyarakat menggeruduk DPR dengan membawa beragam tuntutan, salah satunya bubarkan DPR.
"Pengamanan 1.250 personel," ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro dalam keterangannya, Senin (25/8/2025).
Susatyo mengimbau seluruh peserta aksi menjaga ketertiban dan tidak melakukan tindakan yang merugikan masyarakat, seperti membakar ban, merusak fasilitas umum, atau menutup akses lalu lintas.
"Tetap dalam koridor hukum dan ketertiban," ujarnya.
(lav)
































