"Sekarang ada peluang nyata untuk mengakhiri perang ini, dan Ukraina siap mengambil langkah-langkah konstruktif yang bisa mendekatkan perdamaian sejati," kata Zelenskiy, sambil menambahkan bahwa Rusia "tidak menunjukkan niat untuk damai dari pihak mereka."
Dalam unggahannya di X, Schoof mengatakan Belanda akan melakukan "segala upaya untuk mengakhiri agresi Rusia."
Presiden Rusia Vladimir Putin "harus segera duduk di meja perundingan," kata Schoof.
?: Due to political developments in the Netherlands I am unfortunately unable to be in Kyiv today. My in-person meeting with President @ZelenskyyUa was therefore replaced by a phone call. In it, I assured him that the Netherlands will continue to be unwavering in its support for…
— Dick Schoof (@MinPres) August 23, 2025
Secara terpisah dalam siaran televisi lokal pada Sabtu, Presiden Finlandia Alexander Stubb mengatakan kecil kemungkinan Putin akan bertemu dengan Zelenskiy dalam waktu dekat. Menurut Stubb, kesabaran Presiden AS Donald Trump, yang berusaha memediasi akhir perang tiga setengah tahun, mulai menipis.
Zelenskiy juga berbicara dengan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa pada Sabtu. "Penting bagi negara-negara Global South untuk mengirim sinyal yang relevan dan mendesak Rusia menuju perdamaian," kata Zelenskiy di X.
I spoke with President of the Republic of South Africa, @CyrilRamaphosa, at his request.
— Volodymyr Zelenskyy / Володимир Зеленський (@ZelenskyyUa) August 23, 2025
I informed about the joint diplomatic efforts with our partners and the productive meetings with President Trump in Washington. This war must be brought to an end – a war that nobody ever… pic.twitter.com/J9nGnkbB5i
Kyiv mulai mengerjakan proposal keamanan setelah pertemuan dengan Trump dan para pemimpin Eropa di Washington, termasuk Stubb pada 18 Agustus. Berbicara kepada wartawan keesokan harinya, Zelenskiy mengatakan upaya tersebut tidak boleh berlarut-larut, dan garis besarnya harus "lebih jelas dalam tujuh hingga 10 hari."
Pada Jumat saat berada di Kyiv, Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte mengumumkan proposal tersebut akan memiliki "dua lapisan." Lapisan pertama menyangkut penguatan angkatan bersenjata Ukraina, sedangkan kedua terkait dengan jaminan yang diberikan Eropa dan AS.
Rutte dalam konferensi pers bersama dengan Zelenskiy mengatakan bahwa Ukraina dan sekutunya berupaya memastikan jaminan keamanan ada pada level yang membuat Putin tidak akan pernah lagi menyerang Ukraina.
(bbn)


































