Logo Bloomberg Technoz

Tembaga Diramal Tembus US$11 Ribu Saat RI Larang Ekspor Freeport

Azura Yumna Ramadani Purnama
21 August 2025 11:30

Tumpukan logam tembaga./dok. Bloomberg
Tumpukan logam tembaga./dok. Bloomberg

Bloomberg Technoz, Jakarta – Analis komoditas memprediksi harga tembaga global akan terkerek naik hingga ke level US$11.000/ton dalam beberapa bulan ke depan, seiring dengan izin ekspor konsentrat PT Freeport Indonesia (PTFI) yang berakhir pada pertengahan September 2025.

Founder Traderindo Wahyu Laksono menjelaskan saat ini harga tembaga global tengah dalam tren kenaikan hingga berada di sekitar US$9.682/ton. Terdapat pola konsolidasi yang terbentuk di kisaran US$9.200—US$10.000 per ton sejak April 2024.

Walhasil, kondisi pasokan yang ketat dan potensi penghentian ekspor konsentrat tembaga Indonesia dari Freeport akan menjadi sentimen utama bagi pasar logam merah itu hingga menyebabkan harga global dengan mudah melampaui US$10.000/ton.


Apalagi, permintaan tembaga global diprediksi tetap tinggi seiring dengan pertumbuhan kebutuhan untuk sektor transisi energi.

“Sentimen pasar sangat didukung oleh berita shortage pasokan konsentrat dan potensi penghentian ekspor Freeport Indonesia. Ini akan menjadi katalis utama untuk kenaikan harga [tembaga],” kata Wahyu ketika dihubungi, dikutip Kamis (21/8/2025).

Spread harga tembaga di LME dan Comex./dok. Bloomberg