Logo Bloomberg Technoz

Selain itu, rupiah terdorong sentimen positif dari keputusan Bank Indonesia yang mengambil sikap agresif pro-growth dengan memangkas BI Rate sebesar 25 bps menjadi 5%, lebih cepat dari estimasi analis maupun konsensus.

BI Rate Sudah Turun Empat Kali pada Tahun 2025 (Bloomberg)

Hal tersebut dipaparkan langsung oleh Fixed Income dan Macro Strategist Mega Capital Sekuritas Lionel Priyadi, BI tampaknya cukup percaya diri menjaga stabilitas rupiah di rentang Rp16.100–Rp16.500/US$ melalui intervensi langsung di pasar valas serta intervensi tidak langsung melalui pasar obligasi, meskipun selisih suku bunga kebijakan dengan The Fed turun menjadi 50 bps (sebelumnya 75 bps).

“Seiring keputusan ini, kami juga merevisi proyeksi jadwal pemangkasan BI Rate, di mana BI diperkirakan akan menyelesaikan siklus penurunan suku bunga pada Kuartal I–26 (sebelumnya Kuartal II–2026) pada level 4,5%,” jelas Lionel.

Tahun ini, lanjut Lionel, diprediksi BI masih akan melakukan satu kali pemangkasan tambahan sebesar 25 bps menjadi 4,75%.

Adapun siang hari ini Bank Indonesia memutuskan untuk menurunkan level suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 5%, berbeda dari konsensus pasar yang dihimpun Bloomberg.

Hal ini disampaikan Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Dewan Gubernur BI Bulanan yang berlangsung selama dua hari, yakni pada 19–20 Agustus 2025.

“Suku bunga Deposit Facility menurun sebesar 25 bps menjadi 4,25%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 5,75%,” terang Perry dalam konferensi pers yang berlangsung via daring, Rabu (20/8/2025).

Perry menjelaskan, keputusan ini konsisten dengan tetap rendahnya prakiraan inflasi 2025 dan 2026 dalam sasaran 2,5±1%, terjaganya stabilitas nilai tukar rupiah, dan perlunya mendorong pertumbuhan ekonomi sesuai dengan kapasitas perekonomian.

(fad/aji)

No more pages