Sementara itu, Bursa Asia lainnya masih ada yang bertahan di zona hijau, yaitu Ho Chi Minh Stock Index (Vietnam), FTSE Straits Times (Singapura), SENSEX (India), KLCI (Malaysia), dan Shenzhen Comp. (China) dengan keberhasilan kenaikan masing-masing mencapai 1,09%, 0,69%, 0,41%, 0,33%, dan 0,11%.
Berdasarkan data Bloomberg tersebut, IHSG pun mencatat penurunan terdalam ketiga di Bursa Asia.
Tekanan tajam IHSG terjadi di tengah sentimen penantian pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia yang digadang–gadang bakal menahan tingkat suku bunga acuan BI Rate tetap di level 5,25%.
Mulai hari ini, Bank Indonesia menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) edisi Agustus. Hasilnya akan diumumkan esok hari, yang dinanti–nantikan adalah bunga acuan BI Rate.
Hingga Selasa (19/8/2025) sore hari, konsensus pasar yang dihimpun Bloomberg dengan melibatkan 38 analis/ekonom menghasilkan median proyeksi BI Rate tetap di 5,25%. Artinya, suku bunga acuan sepertinya tidak ke mana–mana alias Hold.
Biarpun tidak sepenuhnya aklamasi, tetapi sepertinya pasar sudah satu suara. Sebab, hanya 9 ekonom/analis yang mengestimasikan BI Rate turun 25 basis poin (bps) menjadi 5%.
Di antara pihak yang memprediksi BI Rate bertahan di 5,25% bulan ini adalah Bloomberg Economics. Menurut mereka, BI perlu menahan suku bunga acuan dalam rangka stabilisasi nilai tukar rupiah.
“BI kemungkinan akan mempertahankan suku bunga acuan di 5,25% pada 20 Agustus. Ini dilakukan demi memastikan rupiah tetap terjangkar di tengah kebijakan tarif Amerika Serikat (AS) yang akan mulai ‘menggigit’,” sebut Tamara Mast Henderson, Ekonom Bloomberg Economics.
BI, lanjut Henderson, juga perlu menyeimbangkan antara stabilitas nilai tukar rupiah dengan pertumbuhan ekonomi. Penurunan suku bunga acuan memang bisa berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi, tetapi BI Rate baru saja diturunkan bulan lalu.
Tercatat saham–saham unggulan perbankan Big Caps mengalami penurunan dengan nilai cukup besar pada perdagangan hari ini:
- Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) melemah 200 poin (2,3%) ke Rp8.500/saham. Total transaksi Rp1,09 triliun
- Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) melemah 80 poin (1,94%) ke Rp4.040/saham. Total transaksi Rp843 miliar
- Saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) melemah 50 poin (1,03%) ke Rp4.800/saham. Total transaksi Rp560 miliar
- Saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) melemah 40 poin (0,91%) ke Rp4.330/saham. Total transaksi Rp148 miliar
(fad/aji)




























