Ancaman Kim ini terbaru dari serangkaian pernyataan yang menolak tawaran perdamaian dari Korsel. Sejak berkuasa pada Juni, Presiden Lee Jae Myung telah mengumumkan sejumlah langkah untuk meredakan ketegangan dengan Pyongyang, tetapi Korut menolaknya dan menyebutnya sebagai "mimpi bodoh."
Setelah menerima laporan sistem senjata kapal perang baru itu, Kim mengaku puas bahwa "tugas-tugas utama untuk menjadikan angkatan laut berteknologi tinggi dan bersenjata nuklir berjalan secara bertahap sesuai rencana," kata KCNA.
Angkatan laut negara tersebut sebagian besar terdiri dari kapal-kapal kecil sebagai pertahanan pesisir. Kapal perusak baru tersebut dirancang untuk memperluas daya tembak negara di Laut Kuning ke arah barat dan di perairan timur ke arah Jepang.
November lalu, Kim berjanji akan meningkatkan kemampuan nuklir negara "tanpa batas" guna melawan ancaman yang ditimbulkan dari kemitraan keamanan antara AS dan sekutu-sekutunya di kawasan tersebut.
Presiden Donald Trump dan Kim bertemu secara langsung tiga kali selama masa jabatan pertamanya, tetapi interaksi tersebut gagal meyakinkan Kim untuk menghentikan pengembangan program senjata nuklirnya.
Korut sejak itu menolak gagasan untuk kembali duduk bersama AS dan muncul sebagai sekutu utama Presiden Rusia Vladimir Putin, mendukung perang Rusia di Ukraina.
Kim mengatakan satu-satunya cara untuk mempertahankan keamanan negara adalah dengan "membuat musuh takut" terhadap Korut dan kemampuannya akan "diekspresikan melalui tindakan nyata."
(bbn)
