Rekomendasi Saham yang Tersengat Sentimen RAPBN 2026
Muhammad Julian Fadli
19 August 2025 11:50

Bloomberg Technoz, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto telah memaparkan Rancangan Undang-undang (RUU) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2026 yang ditargetkan mencapai Rp3.786,5 triliun. Angka tersebut punya prioritas pada pangan, energi, pendidikan, kesehatan, perlindungan sosial, pertahanan, hingga investasi.
Rancangan Anggaran yang lebih dari Rp3,7 kuadriliun untuk tahun depan itu– naik 7,3% dibanding rencana tahun ini– diharuskan harus memberi manfaat nyata, menciptakan lapangan kerja, memperkuat daya beli, dan meningkatkan kualitas layanan publik.
“Kualitas belanja negara harus terus ditingkatkan. Kita terus mendorong efisiensi belanja, setiap rupiah yang dibelanjakan harus memberi manfaat yang nyata. Belanja operasional yang tidak efisien dipangkas. Belanja negara harus memberi manfaat nyata, menciptakan lapangan kerja, memperkuat daya beli, dan meningkatkan kualitas layanan publik,” tegas Presiden Prabowo Subianto, di hadapan Sidang Tahunan MPR, DPR, dan DPD, Jumat (15/8/2025).
Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 telah dipaparkan. Anggaran ini ke depan dapat menjadi katalis bagi saham–saham di Bursa Tanah Air.
Mengutip riset Andrey Wijaya, Head of Research RHB Sekuritas Indonesia, saham pilihan utama dari paparan RAPBN 2026 adalah saham BBCA, saham BRIS, saham BBNI, saham CPIN, saham MYOR, saham MIDI, saham ICBP, saham CTRA, dan juga saham UNTR.





























