Logo Bloomberg Technoz

Penyebab IHSG Gagal Ditutup 8.000: Big Caps hingga Inflasi AS

Muhammad Julian Fadli
15 August 2025 18:09

Pelajar melihat layar indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (21/10/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Pelajar melihat layar indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (21/10/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan hari ini bertambah dalam. Hingga tutup Sesi II, IHSG kehilangan 32,87 poin atau setara dengan drop 0,41% ke level 7.898,37 pada Jumat (15/8/2025).

Transaksi perdagangan saham yang didominasi penjualan mencapai 47,8 miliar saham dengan nilai transaksi Rp30,97 triliun. Frekuensi yang terjadi sebanyak 1,95 juta kali diperjualbelikan.

Penutupan IHSG Sesi II pada Jumat 15 Agustus 2025 (Bloomberg)

Hanya ada 229 saham yang menguat. Sedang sebanyak–banyaknya 432 saham melemah dan 139 saham lainnya tidak bergerak.


Sepanjang perdagangan hari ini IHSG berbalik arah hingga terjerembab ke zona merah, dengan tekanan jual yang makin deras, rentang perdagangan terjadi pada area level 8.017,06 sampai dengan terlemahnya hingga menyentuh 7.898,37.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG mencatat penurunan terdalam kelima di ASEAN, dan Asia, di saat Bursa Saham Asia lainnya sedang menghijau cerah.

Penyebab IHSG Melemah