Logo Bloomberg Technoz

Menurut pria yang kini tinggal di Australia tersebut, BAS dan British Antarctic Monument Trust (BAMT) sudah memberikan dukungan yang luar biasa. Serta, lanjut David Bell, bersama dengan kepekaan tim Polandia dalam membawanya pulang, telah membantu pihak keluarga berdamai dengan kehilangan tragis saudara mereka.

“Konfirmasi bahwa sisa-sisa yang ditemukan di Gletser Ecology adalah milik Dennis ‘Tink’ Bell merupakan momen yang mengharukan sekaligus mendalam bagi kami semua di BAS. Dennis adalah salah satu dari sekian banyak personel FIDS yang berani dan berkontribusi pada awal penelitian dan eksplorasi Antartika dalam kondisi luar biasa keras,” kata Direktur BAS, Profesor Dame Jane Francis.

Ia menambahkan, meskipun Dennis hilang pada 1959, kenangannya tetap hidup di antara rekan-rekannya dan dalam warisan penelitian kutub. Penemuan ini mengakhiri misteri yang sudah berlangsung selama puluhan tahun dan mengingatkan semua pada kisah-kisah manusia yang tertanam dalam sejarah sains Antartika.

Kronologi Kecelakaan

Peta Pulau King George, 62° 06′ 41” S 58° 51′ 56” W dinamai untuk Dennis Bell. (BAS)

Pada 26 Juli 1959, di tengah musim dingin yang panjang di Australia, Dennis dan ketiga pria, serta dua kereta luncur anjing berangkat dari pangkalan untuk mendaki gletser menuju dataran tinggi es. Tujuan Dennis dalah melakukan survei dan pekerjaan geologi.

Dennis bersama surveyor Jeff Stokes, ahli meteorologi Ken Gibson, serta bersama ahli geologi Colin Barton. Bell dan Stokes berangkat sekitar setengah jam lebih awal dari Gibson dan Barton.

Saat mendaki gletser, Dennis dan Stokes menyusuri area bercelah, lalu mereka yakin sudah aman. Namun salju tebal membuat perjalanan menjadi sulit, dan anjing-anjing menunjukkan tanda-tanda kelelahan. 

Untuk menyemangati, Dennis melanjutkan perjalanan, sayangnya tanpa ski. Tiba-tiba dia terjatuh dan menghilang dalam sebuah celah es, meninggalkan lubang tempat dirinya terjatuh.

Kemudian Stokes memanggil berulang kali ke dalam lubang dan Dennis sempat menjawabnya. Lalu Stokes menurunkan tali sepanjang hampir seratus kaki, dia meminta Dennis mengikat dirinya sendiri karena Stokes tak dapat mengangkat beban itu.

Dennis lantas meraih tali yang diturunkan dan mengaitkan ke bibir lubang oleh anjing-anjing penarik. Anjing-anjing itu pun menahan beban dan mulai menarik, semuanya sempat berjalan lancar.

Foto peneliti Dennis Bell atau disapa “Tink” semasa hidup (kiri). Dok: Istimewa/British Antarctic Survey

Namun Dennis mengikatkan tali itu ke ikat pinggangnya, bukan di sekeliling tubuhnya, karena posisinya yang tak memungkinkan. Saat dia hampir mencapai puncak, tubuhnya terjepit di bibir jurang, ikat pinggangnya putus, dan Dennis terjatuh lagi. 

Kali ini tak ada jawaban dari panggilan Stoke. Itu adalah kematian yang sangat tragis yang seharusnya tidak pernah terjadi dan karenanya terasa sangat menyedihkan.

Mantan Direktur BAS, Sir Vivian Fuchs menggambarkan kisah kematian Dennis dalam bukunya “Of Ice and Men” yang diterbitkan oleh Anthony Nelson. Kini, keluarga bakal memutuskan bagaimana cara mengenang Dennis. Bell Point, Pulau King George, 62° 06′ 41” S 58° 51′ 56” W dinamai untuk Dennis Bell.

(far/wep)

No more pages