Ilmuwan yang Hilang Puluhan Tahun Ditemukan di Gletser Antartika
Farid Nurhakim
15 August 2025 06:10

Bloomberg Technoz, Jakarta - Sisa-sisa jasad seorang peneliti asal Inggris, Dennis Bell, berupa tulang-belulang telah ditemukan di gletser yang mencair oleh tim dari Stasiun Antartika Polandia Henryk Arctowski pada 19 Januari 2025, dilansir laman resmi British Antarctic Survey (BAS), Kamis (14/8/2025).
Pria yang akrab disapa “Tink” tersebut tewas terjatuh di sebuah celah gletser di Admiralty Bay, Pulau King George, yang terletak di lepas pantai Semenanjung Antartika pada 26 Juli 1959 silam. Saat kecelakaan itu, Dennis masih berusia 25 tahun dan bekerja untuk Falkland Islands Dependencies Survey (FIDS), yang kini bernama BAS atau Badan Survei Antartika Inggris sebagai seorang ahli meteorologi.
Lebih dari 200 barang pribadi Dennis sudah ditemukan, termasuk peralatan radio, senter, tiang ski, jam tangan bertuliskan ukiran, pisau Swedia, hingga pipa rokok. Adapun sisa-sisa jasad Dennis dibawa ke Kepulauan Falkland dengan kapal penelitian BAS, Sir David Attenborough, lalu dikirim ke London Inggris untuk dilakukan pengujian DNA.
Berdasarkan hasil tes DNA, terdapat kecocokan dengan sampel dari saudara laki-lakinya Dennis, David Bell, dan saudara perempuannya, Valerie Kelly. Uji tersebut menunjukkan bahwa sisa jasad mempunyai kemungkinan lebih dari satu miliar kali lebih besar untuk memiliki hubungan keluarga daripada tidak.
“Ketika saya dan saudara perempuan saya, Valerie, diberi tahu bahwa saudara kami, Dennis, telah ditemukan setelah 66 tahun, kami sangat terkejut dan takjub,” tutur David Bell.
































