Green menambahkan, laju tahunan IHP berada jauh di atas target dan berpotensi “merembes” ke indeks harga konsumen (IHK) dalam beberapa bulan mendatang.
“The Fed kini menghadapi sinyal yang saling bertentangan antara moderasi harga konsumen dan lonjakan biaya grosir—sebuah situasi yang jauh lebih menantang untuk pengambilan kebijakan,” kata Green. “Sejarah menunjukkan IHP cenderung mendahului IHK dengan jeda waktu tertentu.”
Menanggapi data IHP, pelaku pasar mengurangi taruhan bahwa bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga pada September. Meski begitu, pemangkasan seperempat poin masih menjadi skenario yang paling mungkin pada pertemuan berikutnya. Inflasi produsen yang kuat bisa membuat sebagian pembuat kebijakan ragu karena tekanan harga tampak kembali meningkat.
Sebelumnya, Gubernur The Fed St. Louis Alberto Musalem mengatakan masih terlalu dini baginya untuk memutuskan apakah suku bunga perlu diturunkan bulan depan. Ketika ditanya soal kemungkinan pemangkasan 50 basis poin, ia mengatakan kepada CNBC bahwa langkah tersebut “tidak didukung oleh kondisi ekonomi saat ini maupun proyeksi ke depan.”
IHP kali ini, menurut Gina Bolvin, Presiden Bolvin Wealth Management Group, menjadi “pengingat bahwa jalan menuju suku bunga yang lebih rendah tidak selalu lurus, meski tren disinflasi yang lebih luas masih terjaga.” Ia menambahkan, “Bagi investor, ini bukan sinyal untuk panik—saatnya fokus pada fundamental, menjaga diversifikasi, dan mencari perusahaan dengan daya tawar harga kuat dan margin sehat.”
Minggu depan, fokus investor akan tertuju pada simposium tahunan The Fed di Jackson Hole, Wyoming, di mana Gubernur Jerome Powell dijadwalkan menyampaikan pidato.
“Komentar Powell di Jackson Hole sangat penting karena pasar saham terus menguat dalam beberapa pekan terakhir berkat ekspektasi pemangkasan suku bunga pada September, dan investor menantikan validasi tambahan terhadap ekspektasi tersebut,” kata Clark Geranen, Kepala Strategi Pasar di CalBay Investments.
Di antara saham individual, Cisco Systems Inc turun 1,6% setelah memberikan proyeksi hati-hati untuk tahun fiskal berjalan. Deere & Co anjlok hampir 7% karena produsen mesin pertanian terbesar di dunia itu memangkas proyeksi laba setahun penuh, seiring harga gandum yang lebih rendah menekan belanja petani. Tapestry Inc merosot 16% akibat kombinasi beban tarif dan kinerja lemah merek Kate Spade, yang membuat investor menarik diri.
(bbn)































