“Saya akan bilang dia [Zelenskiy] bisa datang, tapi dia sudah menghadiri banyak pertemuan,” kata Trump. “Dia sudah di sana selama tiga setengah tahun, dan tidak ada yang terjadi.”
Pernyataan Trump ini muncul setelah Zelenskiy menolak tuntutan Putin untuk wilayah yang bahkan belum dikuasai Moskow sebagai prasyarat gencatan senjata. Zelenskiy beralasan hal itu memerlukan persetujuan konstitusional. Trump mengkritik alasan tersebut dan mengaku “sedikit terganggu.”
Sementara itu, Ukraina dan sekutu Eropanya terus mendorong penghentian pertempuran, dengan membekukan garis depan saat ini sebagai langkah awal sebelum perundingan kesepakatan damai permanen.
Putin bersikeras agar Ukraina menyerahkan seluruh wilayah Donbas di timur serta Krimea — yang dianeksasi Rusia pada 2014 — sebagai syarat untuk gencatan senjata dan negosiasi jangka panjang.
Trump mengatakan akan segera menghubungi Zelenskiy dan para pemimpin Eropa melalui telepon setelah pertemuannya dengan Putin. Ia akan memaparkan garis besar kesepakatan yang mencakup pertukaran wilayah, atau menyatakan tidak melihat peluang perdamaian.
“Saya pikir kami akan mengadakan pembicaraan yang konstruktif, lalu setelah itu, mungkin saat saya terbang pulang atau bahkan keluar dari ruangan, saya akan menelepon para pemimpin Eropa,” ujar Trump.
Pertemuan dengan Putin pekan ini menjadi taruhan besar bagi Trump, yang berkampanye dengan janji mengakhiri perang dengan cepat namun terhambat selama menjabat. Mengabulkan tuntutan Putin berarti Zelenskiy harus memerintahkan penarikan pasukan dari sebagian wilayah Luhansk dan Donetsk yang masih dikuasai Kyiv.
Trump mengatakan mungkin ada “beberapa perubahan” wilayah. “Kita akan mengubah garis pertempuran. Rusia telah menduduki sebagian besar wilayah Ukraina, termasuk wilayah strategis. Kami akan mencoba mendapatkan kembali sebagian wilayah itu untuk Ukraina,” tegasnya.
Kesepakatan semacam itu akan memberi Rusia kemenangan yang belum pernah dicapainya secara militer sejak invasi besar-besaran pada Februari 2022.
Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte akhir pekan lalu mengatakan bahwa pembahasan wilayah “harus dipertimbangkan” bersama jaminan keamanan bagi Ukraina.
Kemungkinan Trump dan Putin membuat kesepakatan tukar wilayah demi perdamaian menimbulkan kekhawatiran di Eropa. Para pemimpin khawatir Trump akan memberi terlalu banyak konsesi sehingga Ukraina kehilangan jaminan keamanan dan sekutu harus mengawasi gencatan senjata yang rapuh.
Zelenskiy, bersama para pemimpin Prancis, Jerman, Inggris, Italia, Polandia, dan Finlandia, dijadwalkan mengadakan panggilan konferensi dengan Trump dan Wakil Presiden JD Vance pada Rabu (13/8) menjelang KTT dengan Putin.
(bbn)






























