Pernyataan tersebut kemungkinan akan memperburuk ketegangan antara dua negara tetangga Asia Selatan yang bersenjata nuklir tersebut. Hal ini juga terjadi di tengah upaya Pakistan mempererat hubungan dengan Presiden Donald Trump dalam beberapa bulan sejak bentrokan militer, sedangkan hubungan India dengan AS memburuk.
Para pejabat Pakistan merilis detail pidato Munir di AS setelah situs berita India, ThePrint, melaporkan kutipan kontroversial dari pernyataannya.
Mengutip tamu acara makan malam yang tidak disebutkan namanya, ThePrint melaporkan panglima militer itu mengatakan Pakistan akan menyerang bendungan mana pun yang dibangun India di Sungai Indus dengan rudal-rudal dan memperingatkan ancaman konflik nuklir. Para tamu diminta tidak membawa ponsel atau alat perekam lainnya.
Dalam pernyataan pada Senin, Kementerian Luar Negeri India menuduh Pakistan memiliki sejarah "kekerasan nuklir" dan mempertanyakan kredibilitas sistem komando dan kendali nuklirnya. Kemlu itu juga mengatakan peringatan tersebut dibuat oleh "negara ketiga sekutu" dan menegaskan India tidak akan menyerah pada "pemerasan nuklir."
India dan Pakistan terlibat dalam bentrokan terparah dalam setengah abad terakhir pada Mei, saling melancarkan serangan udara, drone, dan rudal, serta tembakan artileri dan senjata ringan di sepanjang perbatasan mereka.
Konflik tersebut dipicu oleh serangan pada 22 April di Kashmir yang dikuasai India, di mana orang-orang bersenjata membunuh 26 warga sipil dalam yang digambarkan New Delhi sebagai aksi teror yang direncanakan Pakistan—tuduhan yang dibantah oleh Islamabad.
Munir, yang bertemu dengan para pejabat militer AS selama kunjungannya, kembali memuji Trump karena memediasi gencatan senjata dengan India setelah konflik singkat pada Mei. Para pejabat India secara konsisten membantah bahwa pemimpin AS tersebut memainkan peran tersebut.
"Pakistan sangat berterima kasih kepada Presiden Trump, yang kepemimpinan strategisnya tidak hanya mencegah perang antara India dan Pakistan, tetapi juga membantu menghentikan banyak konflik global yang sedang berlangsung," kata Munir pada Jumat, menurut militer Pakistan.
Juga pada akhir pekan, kepala angkatan udara India mengatakan militernya menembak jatuh setidaknya lima jet tempur Pakistan selama konfrontasi Mei lalu—informasi terbaru mengenai kerusakan yang ditimbulkan oleh kedua negara bersenjata nuklir tersebut. Pakistan membantah adanya pesawat tempur negaranya yang terkena serangan.
(bbn)
































