Rencana pengaktifan kembali mencakup beberapa area tambang, sementara area baru di dekat lokasi runtuhnya tambang akan tetap ditutup.
El Teniente akan mengumumkan tanggal dan ketentuan — termasuk pemantauan aktivitas seismik — untuk kembali bekerja setelah Direktorat Ketenagakerjaan menyetujui pengaturan tersebut.
Persetujuan Sernageomin merupakan dorongan besar bagi Codelco karena perusahaan tersebut bergulat dengan dampak dari kecelakaan pertambangan paling mematikan di negara itu dalam beberapa dekade — yang menghadirkan kemunduran besar bagi upayanya untuk pulih dari penurunan produksi selama bertahun-tahun.
Investigasi terhadap penyebab dan akibat peristiwa seismik 31 Juli yang memicu insiden tersebut masih berlangsung.
Pada hari Kamis, Kejaksaan Umum mengatakan inspeksi menunjukkan kerusakan pada terowongan sepanjang 3.700 meter (12.000 kaki), yang sekitar lima kali lebih besar dari perhitungan awal yang diberikan oleh Codelco.
Sebelumnya diberitakan, El Teniente berkontribusi sekitar 30.000 ton tembaga per bulan, atau seperempat dari total produksi Codelco.
Kejadian longsor pada 31 Juli di salah satu area baru tambang menjadi pukulan besar bagi upaya Codelco mengatasi penurunan produksi yang telah berlangsung selama beberapa tahun.
Insiden ini juga diperkirakan akan menambah keterlambatan dalam pelaksanaan proyek investasi untuk memperbarui fasilitas lama. Dalam keterbukaan informasi pada Senin, Codelco menyatakan komitmennya untuk melanjutkan operasi sesegera mungkin ketika kondisi memungkinkan.
(bbn)
































