Logo Bloomberg Technoz

Namun, sanksi Uni Eropa pada Juli membuat beberapa bank enggan memberikan layanan dasar kepada Nayara, kata sumber tersebut.

Kilang swasta ini kini mempertimbangkan bekerja sama dengan bank lokal yang memiliki eksposur lebih kecil ke pasar keuangan global guna menghindari risiko sanksi sekunder — termasuk UCO Bank, yang pernah memfasilitasi perdagangan minyak dengan Iran pada 2018.

Tantangan Nayara bisa makin berat setelah Presiden AS Donald Trump mengancam akan memberlakukan tarif impor sebesar 25% dan sanksi tambahan atas hubungan dagang India dengan Rusia.

Arus minyak Rusia ke India melonjak sejak invasi Moskow ke Ukraina pada 2022, yang memberikan keuntungan harga kepada para kilang India.

Juru bicara Nayara belum memberikan tanggapan terhadap permintaan konfirmasi Bloomberg. Kementerian Keuangan India juga belum merespons permintaan komentar.

Data pelacakan kapal menunjukkan Nayara telah memuat setidaknya dua kargo produk minyak olahan atau clean petroleum product (CPP) sejak sanksi Uni Eropa diberlakukan bulan lalu.

Lembaga pemeringkat lokal CareEdge menyebut rasio utang rendah dan likuiditas kuat sebagai poin positif Nayara. Per Juli, perusahaan tercatat memiliki kas dan setara kas senilai 105,5 miliar rupee atau sekitar US$1,2 miliar.

Namun, laporan itu juga mencatat bahwa ekspor menyumbang lebih dari seperempat pendapatan Nayara, meski ekspor langsung ke Uni Eropa disebut "tidak signifikan."

Rosneft PJSC menguasai sedikit di atas 49% saham Nayara, yang berkontribusi terhadap sekitar 8% kapasitas kilang India dan 7% jaringan ritel BBM di negara tersebut. Kepemilikan lainnya dipegang oleh konsorsium Kesani Enterprises Co., sementara sisanya dimiliki investor ritel.

Nayara disebut tengah mengurangi kapasitas operasional di kilang miliknya di India bagian barat menyusul sanksi yang membuat sejumlah pembeli menahan diri.

(bbn)

No more pages