Logo Bloomberg Technoz

Berdasarkan laporan bersama WEF-Reuters, Taara menjadi opsi pasca Alphabet gagal menghadirkan teknologi transmisi internet berbasis balon bertekanan tinggi yang terbang di stratosfer atau Loon.

Ilustrasi teknologi dari Terabit Access for Rural and Remote Areas atau Taara. (Dok: perusahaan)

Ide penggunaan laser juga berpangkal dari Loon yang menggunakannya sebagai penghubung antar balon, dan membawa teknologi tersebut ke darat.

Proyek yang dikenal juga sebagai “Moonshot” dimulai tahun 2016. Dalam pengembangannya Taara  membawa kemajuan menuju penerapan skala besar teknologi internet laser baru di India, bekerja sama dengan provider telekomunikasi dan internet besar, Bharti Airtel.

Mahesh Krishnaswamy, yang bertanggungjawab atas Taara sebut “kami berusaha menjadi salah satu tempat termurah dan paling terjangkau di mana Anda dapat mendapatkan harga per gigabyte untuk konsumen,” dinyatakan tahun 2023.

Astro Teller yang memimpin X, divisi riset Alphabet Google, juga percaya bahwa Moonshot “mentransfer lebih banyak data setiap hari daripada yang pernah dilakukan Loon sepanjang sejarahnya,”

Taara juga akan membantu menyediakan layanan internet lebih cepat di daerah perkotaan negara-negara maju, kata Randeep Sekhon, CTO Bharti Airtel. Biaya Taara diklaim lebih murah saat mentransmisikan data antar gedung daripada mengubur kabel serat optik.

X menggarap berbagai pengembangan ide, yang dianggap fiksi menjadi sebuah proyek bisnis mandiri seperti teknologi otonom Waymo, layanan pengiriman berbasis drone Wing, serta  Verily Life Sciences startup teknologi kesehatan.

Berdasarkan unggahan di lama LinkedIn seperti laporan Bloomberg News, selain X Alphabet Google juga berinvestasi di perusahaan rantai pasokan Chorus.

(far/wep)

No more pages