Logo Bloomberg Technoz

Dirut Pertamina: Rekor Laba Bukan Cuma Karena Efek Harga Minyak

Rezha Hadyan
07 June 2023 10:16

PLTP Kamojang yang dioperasikan PT Pertamina Geothermal Energy di Garut, Rabu (17/5/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
PLTP Kamojang yang dioperasikan PT Pertamina Geothermal Energy di Garut, Rabu (17/5/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Pertamina (Persero) berhasil mencatatkan laba bersih sebesar US$3,81 miliar sepanjang tahun lalu. Selain melesat 86% secara tahunan, perolehan laba ini mencetak rekor tertinggi dalam sejarah Pertamina berdiri.

Kenaikan laba tersebut diiringi oleh kenaikan pendapatan secara tahunan (YoY) sebesar 48%menjadi US$84,89 miliar. Tren tingginya harga minyak turut mempengaruhi perolehan ini.

“Pada 2022, kami bisa menutup tahun dengan kinerja tertinggi sepanjang sejarah berdirinya Pertamina. setelah berhasil membukukan keuntungan US$3,81 miliar ekuivalen Rp 56,61 triliun. Pendapatan meningkat 48% menjadi US$85, ini setara sekitar sepertiga APBN,” katanya dalam acara Media Briefeing Capaian Kinerja Pertamina 2022 di Grha Pertamina, Jakarta Pusat. 

Namun, ia menegaskan bahwa kinerja perusahaan yang moncer sepanjang 2022 tidak semata-mata karena tingginya harga minyak dunia atau menguatnya nilai tukar dollar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah.

“Capaian ini bukan efek windfall semata dan sebagainya. Ada yang menyatakan ini karena ICP [Indonesia Crude Price). Mari kita lihat data. Ini kinerja terbaik dari tahun ke tahun karena kalau dikatakan kurs tinggi, kita pernah mengalaminya. ICP juga pernah di atas US$100 per barel. Tapi sekarang tidak seperti ini,” tegasnya.