Logo Bloomberg Technoz

Proyeksi ini juga didasarkan pada asumsi bahwa tarif akan diberlakukan sepenuhnya sesuai pengumuman, termasuk kesepakatan tarif otomotif dengan Uni Eropa, Jepang, dan Korea Selatan yang tetap dipertahankan. Perhitungan ini belum memasukkan potensi kesepakatan dengan China, yang saat ini masih berada dalam tahap negosiasi dengan Gedung Putih. Selain itu, sejumlah tarif sektoral lainnya masih dalam tahap pertimbangan oleh pejabat AS dan dapat memengaruhi dampak akhirnya.

“Tarif-tarif ini akan memberikan pukulan besar terhadap PDB global,” tulis Cousin dalam catatan riset pada Jumat. “Bagi banyak mitra dagang AS, kenaikan tarif ini menciptakan risiko penurunan permintaan, yang akan membebani aktivitas ekonomi dan juga inflasi.”

Negara yang paling terdampak adalah China, yang masih dikenai sejumlah tarif termasuk tarif 20% yang terkait dengan isu fentanyl, serta Swiss, di mana tarif balasan melonjak menjadi 39% — lebih tinggi dari level pada 2 April lalu.

Namun demikian, masih ada sedikit celah negosiasi. Jeda waktu selama tujuh hari sebelum tarif baru resmi diberlakukan memberi kesempatan bagi beberapa negara untuk menegosiasikan ulang besaran tarif mereka.

(bbn)

No more pages