"Akibatnya, jika hipotesis ini terbukti benar, berpotensi menjadi bencana bagi umat manusia," kata salah satu peneliti, Abraham Loeb, dikutip dari LiveScience.
Dalam makalahnya, tiga peneliti tersebut mempertanyakan apakah komet 3I/ATLAS merupakan teknologi mata-mata antariksa milik alien bersifat rahasia yang dikirim ke Bumi oleh perabadan luar angkasa yang canggih dan berpotensi agresif. Namun, mereka tak memberikan bukti nyata adanya keterlibatan alien.
Sebaliknya, ketiga peneliti itu memperlihatkan karakteristik komet 3I/ATLAS tampak anomali serta memberikan teori alternatif untuk menjelaskannya. Menurut LiveScience, Abraham Loeb merupakan seorang astronom di Universitas Harvard yang terkenal karena menghubungkan objek-objek luar angkasa dengan alien.
3I/ATLAS Komet Biasa
Masih mengutip LiveScience, sejak komet 3I/ATLAS ditemukan, para peneliti sudah berupaya mengidentifikasinya. Sejauh ini, mereka sangat meyakininya sebagai komet biasa.
"Ada banyak pengamatan teleskopik terhadap 3I/ATLAS yang menunjukkan bahwa dia menampilkan tanda-tanda klasik aktivitas komet," kata astronom di Michigan State University yang memimpin studi pertama untuk mengukur 3I/ATLAS, Darryl Seligman kepada Live Science lewat surel.
"Semua bukti menunjukkan bahwa ini adalah komet biasa yang terlontar dari tata surya lain, sama seperti miliaran komet yang telah terlontar dari tata surya kita," imbuh astronom dari University of Regina, Kanada yang berspesialisasi dalam dinamika tata surya, Samantha Lawler.
- Dengan asistensi Whery Enggo Prayogi.
(far/ros)































