Laba usaha BIRD naik 33,58% secara tahunan menjadi Rp362,44 miliar. Ini berkat kenaikan beban usaha yang hanya di kisaran 11% menjadi Rp523,65 miliar.
Laba bersih BIRD semakin terakselerasi lantaran perusahaan mencatat lonjakan pada pos pendapatan lain-lain, terutama dari laba pelepasan aset tidak lancar uang dikuasai untuk dijual yaitu sebanyak Rp64,39 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp38,19 miliar.
Aset ini adalah armada taksi yang sudah tidak digunakan lagi untuk operasional. Hasil penjualan kotor armada tercatat sebesar Rp205,48 miliar dan dikurangi nilai tercatat sebesar Rp141,09 miliar.
Manajemen BIRD dalam laporan keuangan juga menjelaskan saat ini BIRD masih mencatat sejumlah armada taksi yang sudah tidak beroperasi sebagai aset tetap dalam laporan keuangannya per 30 Juni 2025.
Nilai armada tidak aktif namun belum direklasifikasi sebagai aset tidak lancar yang dikuasai untuk dijual mencapai Rp171,51 miliar, meningkat dari posisi akhir 2024 sebesar Rp116,28 miliar.
Kendati tak lagi digunakan dalam kegiatan operasional, armada-armada tersebut belum dipindahkan ke pos aset yang siap dijual. Aset berupa armada ini juga digunakan sebagai jaminan atas pinjaman bank yang dimiliki perusahaan dan entitas anak.
(dhf)






























