Akan tetapi, pada saat yang sama permintaan juga tumbuh. Pada semester I-2025, Bloomberg Intelligence mencatat permintaan naik 4,3% secara tahunan dipimpin oleh industri otomotif dan mesin.
Sementara UBS AG mencatat lebih dari 60% perusahaan baja di China sudah mencatat laba. Lebih banyak ketimbang Juli tahun lalu yang hanya 30%.
Produksi baja adalah industri yang ‘haus’ energi. Jadi saat industri ini bergairah, maka permintaan batu bara juga ikut membuncah.
Analisis Teknikal
Lantas bagaimana perkiraan harga batu bara untuk hari ini? Apakah masih kuat menanjak atau malah terdepak?
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), batu bara nyaman di zona bullish. Terbukti dengan Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 58. RSI di atas 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bullish.
Menariknya, indikator Stochastic RSI sudah menyentuh 11. Lumayan jauh di bawah 20 yang berarti tergolong jenuh jual (oversold).
Untuk perdagangan hari ini, sepertinya investor perlu waspada dengan risiko koreksi harga batu bara. Target support terdekat ada di US$ 110/ton. Jika tertembus, maka bukan tidak mungkin harga akan melorot ke level US$ 106-102/ton.
Sedangkan target resisten terdekat adalah US$ 117/ton.. Penembusan di titik ini berpotensi mendongkrak harga batu bara ke rentang US$ 122-127/ton.
(aji)





























