Secara bisnis, Renaldi menilai penggunaan RISE with SAP sangat membantu. Dia mencontohkan, proses bisnis yang awalnya perlu 10 tahapan bisa dikuramgi menjadi 5 tahapan saja.
"Misalnya, sistem memungkinkan kita melihat stok barang secara real time. Kalau tidak real time, maka bisa-bisa barang yang sudah dipesan konsumen ternyata tidak ada dan pesanan harus di-cancel.
"Ini tentu sangat disayangkan. Kalau 100 pesanan sudah berapa nilainya? Jadi kami berharap potential loss bisa minimal" jelas Renaldi.
Konsumen, demikian Renaldi, juga diharapkan mampu merasakan dampak positif. Saat perusahaan membenahi 'dapur', maka bisa lebih menyajikan makanan yang lezat.
"Kalau kami berbenah di belakang, maka akan punya banyak waktu untuk memikirkan customer. Kalau kami solve masalah di dalam, maka teman-teman yang tadinya sibuk kadi punya waktu untuk memikirkan added value apa lagi yang bisa diberikan buat konsumen," terang Renaldi.
(aji/tim)


































