Masuknya pemain besar juga dianggap sebagai validasi atas daya tarik sektor kawasan industri di tengah dorongan pembangunan infrastruktur dan pertumbuhan industri manufaktur nasional.
“Untuk konglomerat-konglomerat yang masuk ke bisnis ini, sepertinya mereka orientasinya juga panjang atau strategis, dan tidak jangka pendek,” ucap Budi.
Ia juga menegaskan bahwa para pelaku usaha besar yang kini masuk ke sektor ini memiliki rekam jejak cukup kuat dan bukan dikenal sebagai investor spekulatif. Dengan demikian, kekhawatiran bahwa kawasan industri hanya akan menjadi proyek jangka pendek tanpa integrasi kuat dengan lini bisnis inti menjadi kurang relevan untuk saat ini.
Sebagaimana diketahui, sejumlah konglomerat Tanah Air belakangan ini ramai diberitakan melakukan aksi korporasi di sektor kawasan industri.
Tak hanya membeli lahan atau proyek, mereka juga mulai masuk melalui penguasaan saham emiten kawasan industri, memicu spekulasi pasar atas prospek valuasi jangka menengah dan panjang.
Sektor kawasan industri dinilai kian strategis di tengah dorongan hilirisasi, aliran masuk penanaman modal asing, dan insentif pemerintah seperti Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).






























