Logo Bloomberg Technoz

Berseberangan, saham-saham yang melemah dan menjadi top losers antara lain saham PT Merry Riana Edukasi Tbk (MERI) yang jatuh 14,6%, saham PT Bima Sakti Pertiwi Tbk (PAMG) ambruk 12,5%, dan saham PT Sidomulyo Selaras Tbk (SDMU) ambles 10%.

Pada tutup perdagangan, sejumlah Bursa Saham Asia kompak menguat. i.a NIKKEI 225 (Tokyo), Topix (Jepang), SETI (Thailand), PSEI (Filipina), Hang Seng (Hong Kong), Weighted Index (Taiwan), KLCI (Malaysia), SENSEX (India), Straits Time (Singapura), KOSPI (Korea Selatan), Ho Chi Minh Stock Index (Vietnam), CSI 300 (China), dan Shanghai Composite (China), yang masing-masing berhasil menguat 3,51%, 3,18%, 2,34%, 16,8%, 1,62%, 1,44%, 0,68%, 0,66%, 0,55%, 0,44%, 0,18%, 0.02%, dan 0,01%.

Adapun Bursa Asia berhasil melaju positif senada dari yang terjadi di Bursa Saham Amerika Serikat. Dini hari tadi waktu Indonesia, Dow Jones Industrial Average dan S&P 500 finish di zona hijau bagi keduanya, dengan keberhasilan menguat 0,4% dan 0,06%.

S&P 500 Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Masa (Bloomberg)

Setelah berbulan-bulan penuh ketidakpastian, kesepakatan tarif terbaru Presiden Amerika Serikat Donald Trump mulai memberi kejelasan terhadap arah baru lanskap perdagangan di regional manufaktur terbesar dunia.

Seperti yang dilaporkan Bloomberg, Trump mengumumkan kesepakatan dengan Jepang dengan menetapkan tarif impor sebesar 15%, termasuk untuk mobil—komponen terbesar dari defisit perdagangan antara kedua negara.

Kesepakatan terpisah dengan Filipina menetapkan tarif sebesar 19%, setara dengan yang disepakati Indonesia, dan hanya satu poin di bawah tingkat dasar Vietnam yang berada di angka 20%. Hal ini mengindikasikan sebagian besar negara Asia Tenggara kemungkinan akan menerima tarif serupa.

Secara bersamaan, yang juga jadi sentimen positif di pasar Asia, Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyampaikan– ia akan bertemu dengan mitranya dari China di Stockholm pekan depan dalam putaran ketiga perundingan.

Pertemuan ini bertujuan memperpanjang masa gencatan tarif sekaligus memperluas cakupan pembahasan. Langkah ini menandai stabilisasi hubungan antara dua ekonomi terbesar dunia, setelah AS melonggarkan pembatasan ekspor chip dan China kembali mengekspor logam tanah jarang.

“Kami menjalin hubungan sangat baik dengan China,” tutur Trump kepada media pada Selasa, melansir Bloomberg. “Hubungan kami sangat positif.” hingga pasar menyambut positif kabar ini.

Donald Trump saat pertemuan bersama media di Gedung Putih. (Al Drago/Bloomberg)

Untuk saat ini, Trump menyatakan kemenangan dalam urusan perdagangan, dan pasar keuangan tampaknya menyambutnya dengan rasa lega.

“Saya baru saja menandatangani kesepakatan dagang terbesar dalam sejarah—atau mungkin kesepakatan terbesar sepanjang masa—dengan Jepang,” kata Trump dalam sebuah acara di Gedung Putih usai mengumumkan kesepakatan itu di media sosial.

“Ini adalah kesepakatan luar biasa bagi semua pihak.”

(fad/wep)

No more pages