"Kesepakatan ini merupakan terobosan besar," jelas Uchida. "Ketidakpastian dari tarif akan berkurang bagi ekonomi Jepang." Bank sentral selama berbulan-bulan memandang bahwa kurangnya kejelasan terkait perdagangan merupakan hambatan besar untuk mempertimbangkan kenaikan suku bunga.
Dengan merujuk pada ketidakpastian ekonomi yang masih ada, Uchida menyatakan kenaikkan suku bunga tidak terlalu mendesak. Namun, pernyataannya kemungkinan akan memperkuat pandangan di kalangan para pengamat BOJ bahwa kenaikan suku bunga berikutnya akan terjadi akhir tahun.
Pelaku pasar dengan cepat memperhitungkan kenaikan suku bunga berikutnya pada akhir tahun ini setelah kabar kesepakatan dagang diumumkan. Overnight index swaps menunjukkan peluang lebih dari 80% untuk kenaikan bunga acuan. Imbal hasil obligasi Jepang bertenor 10 tahun mencapai level tertinggi sejak 2008 tak lama setelah konferensi pers Uchida.
Pandangan Uchida, otak di balik kebijakan moneter BOJ selama lebih dari satu dekade, dianggap memiliki bobot khusus sebagai sinyal arah kebijakan moneter di masa depan.
Ini merupakan pidato penting pertama BOJ setelah pemilihan majelis tinggi pada 20 Juli, di mana koalisi pemerintahan Perdana Menteri Shigeru Ishiba kehilangan suara mayoritas. Uchida menegaskan kembali sikap BOJ bahwa mereka akan terus menaikkan suku bunga jika prospek ekonomi terwujud.
Kesepakatan dagang Jepang-AS menyelesaikan tugas penting yang dijanjikan Ishiba sebelum ia mempertimbangkan untuk mundur setelah kinerja pemerintahannya dinilai buruk menurut survei. Laporan media lokal menyebut Ishiba kini mendekati keputusan untuk mundur.
Trump mengumumkan AS akan memberlakukan tarif 15% secara menyeluruh untuk barang-barang impor Jepang, lebih rendah dari tarif 25% yang sebelumnya diumumkan akan berlaku mulai 1 Agustus.
Ishiba kemudian mengumumkan bahwa AS juga setuju menurunkan tarif impor mobil Jepang menjadi 15% dari 25%. Kabar ini mengangkat beberapa saham otomotif hingga dua digit.
"Belum sepenuhnya jelas bagaimana negosiasi dagang antar-yurisdiksi akan berkembang," tutur Uchida dalam pidatonya pada pagi hari.
"Data ekonomi masing-masing yurisdiksi hingga saat ini juga belum sepenuhnya jelas bagaimana aktivitas ekonomi dan harga di dalam dan luar negeri, serta pasar keuangan dan modal global, akan berkembang."
BOJ akan mengumumkan keputusan kebijakan berikutnya pada 31 Juli bersamaan dengan laporan prospek ekonomi kuartalan baru.
Pernyataan Uchida sejalan dengan pandangan pasar yang luas bahwa otoritas akan mempertahankan suku bunga acuan sebesar 0,5% pekan depan.
"Salah satu poin penting dari pidato tersebut adalah tidak ada perubahan dalam sikap BOJ terhadap suku bunga, bahkan setelah Pemilu," ucap Hideo Kumano, ekonom eksekutif di Dai-Ichi Life Research Institute.
(bbn)































