“Karena itu kita berusaha agar kerja sama ini diperluas sehingga keterbatasan sarana dan prasana dapat di atasi dengan kita saling kerja sama,” tuturnya.
Kemudian, Mu’ti juga mengungkap strategi mengatasi kesenjangan akses sekolah. Mu’ti menyebut ada tiga pilihan yang akan diterapkannya.
Pertama pembelajaran jarak jauh (PJJ), yang mana anak-anak Indonesia yang tinggal di daerah secara geografis yang tidak mudah dijangkau, siswa bisa menerapkan metode pembelajaran ini.
“Kedua melalui pendidikan kesetaraan, yang diselenggarakan melalui PKBM-PKBM di mana mereka belajar menempuh jenjang SD, SMP, SMK melalui paket A, paket B, paket C,” ujarnya.
Ketiga melalui pembangunan sekolah satu atap, yang mana sekolah itu ada dua atau tiga jenjang pendidikan.
“Tentunya, metode ini jam masuknya berbeda juga, agar mereka tetap bisa belajar,” katanya.
“Dan ini adalah tugas kami untuk bagaimana anak-anak Indonesia berkesempatan untuk mendapatkan pendidikan."
(dec/spt)
































