Logo Bloomberg Technoz

“Karena ritel modern ini punya segmentasi tersendiri. Pemerintah perlu equal dan balancing kepada rakyatnya,” tegasnya.

Calon pembeli melihat minyak goreng di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta, Kamis (11/5/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)


Rencana pendistribusian kembali Minyakita ke ritel modern mencuat setelah Aprindo bersama dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengunjungi pabrik Minyakita milik Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta, PT Food Station Tjipinang  Jaya (Food Station) di Cilincing, Jakarta Utara pada 11 Mei 2023.

Kala itu, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menyatakan bahwa diizinkannya ritel modern untuk kembali menjual Minyakita semata ditujukan untuk memangkas rantai pasok minyak goreng kemasan agar harga komoditas tersebut tetap stabil.

Ketika ditanya kembali apakah rencana tersebut bisa segera direalisasikan, Arief menyebut tergantung pada otoritas perdagangan. “Tanyakan ke Kemendag ya soalnya mereka yang tahu soal itu,” katanya ketika ditemui di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (5/6/2023).

Sebelumnya, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Kemendag Isy Karim belum dapat mengonfirmasi apakah Kemendag akan mengizinkan ritel modern untuk kembali menjual Minyakita. Meski demikian, dia tidak menampik opsi tersebut layak dipertimbangkan lantaran harga komoditas dapat lebih dikendalikan di ritel modern atau modern trade (MT), ketimbang pasar tradisional atau general trade (GT).

“Kita enggak tahu nanti. Ini kan baru beberapa opsi pembicaraan, salah satunya untuk menjaga harga. Biasanya yang bisa lebih menjaga harga itu di MT daripada GT. Sebab, di GT biasanya rantai pasoknya panjang, lebih panjang daripada MT. Kalau di MT, rantai pasoknya dari produsen, D1 atau langsung ke gerai. Gerai itu kan tidak dihitung sebagai channel [mata rantai pasok] lagi kan,” katanya pada Jumat (12/5/2023).

Penjualan minyak goreng merek Minyakita di ritel modern sempat dilarang lantaran disinyalir menjadi salah satu penyebab lonjakan harga minyak goreng di Tanah Air yang terjadi belakangan ini.

Plt. Ketua Umum Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) Sahat Sinaga sebelumnya menjelaskan keberadaan Minyakita di ritel modern membuat penyaluran minyak goreng menjadi tidak tepat sasaran. Penyebabnya, banyak pengguna minyak goreng premium yang akhirnya beralih ke Minyakita karena lebih murah.

(rez/wdh)

No more pages