Laporan awal AAIB menyebutkan bahwa dua sakelar pengatur bahan bakar pada pesawat Boeing 787 Dreamliner berada dalam posisi “cutoff” sesaat setelah pesawat tinggal landas, sehingga mesin kekurangan pasokan bahan bakar. Meski sakelar tersebut dikembalikan ke posisi semula 10 detik kemudian, waktu itu tidak cukup untuk mencegah kecelakaan.
Rekaman suara dari kokpit mengungkapkan bahwa kopilot yang diidentifikasi oleh Bloomberg sebagai Clive Kunder sempat bertanya kepada kapten, Sumeet Sabharwal, mengapa sakelar dipindahkan. Sabharwal menjawab bahwa ia tidak melakukannya.
Pertanyaan utama dalam penyelidikan saat ini adalah bagaimana dan mengapa sakelar tersebut bisa berada di posisi “cutoff”. Para penyelidik sedang menelusuri apakah hal tersebut merupakan kesalahan manusia yang disengaja atau tidak atau akibat kegagalan sistem pesawat.
Setelah laporan awal dirilis, otoritas penerbangan sipil India memerintahkan inspeksi terhadap sakelar bahan bakar pada seluruh armada Boeing 737 dan 787 di negara tersebut untuk menelusuri potensi kegagalan perangkat.
Hingga saat ini, penyelidik belum menemukan indikasi adanya cacat mekanis maupun desain pada pesawat buatan Boeing atau mesin yang diproduksi oleh GE Aerospace.
(bbn)


































