Semakin banyak perusahaan teknologi — termasuk Microsoft Corp. yang merupakan investor OpenAI, serta pesaingnya Anthropic — yang kini fokus pada agent, yakni perangkat lunak AI yang mampu menyelesaikan tugas-tugas berlapis dengan pengawasan minimal dari pengguna.
Melansir Bloomberg News, CEO OpenAI Sam Altman sebelumnya mengatakan bahwa agen akan menjadi “terobosan besar berikutnya” dalam dunia AI. Harapannya, tool seperti ini dapat menghemat waktu pengguna dan mewujudkan janji lama bahwa AI akan membuat manusia lebih produktif. Namun untuk saat ini, perangkat lunak ini masih bisa terasa lambat dan membuat frustrasi.
Dalam sebuah demonstrasi fitur ChatGPT agent pekan, Neel Ajjarapu, Manajer Produk OpenAI untuk softwar, memberikan perintah rinci kepada chatbot: menjelajah situs Etsy untuk mencari lampu bergaya vintage dengan harga di bawah beberapa ratus dolar AS dan tersedia dengan pengiriman gratis, lalu memasukkan produk terbaik ke keranjang belanja online serta memberikan tautan untuk masing-masing item.
Ajjarapu juga menyebut bahwa OpenAI telah bereksperimen menggunakan alat ini untuk membuat presentasi dan file PowerPoint, meskipun ia menekankan bahwa fungsinya lebih untuk membuat “draf awal kasar” yang nantinya bisa disempurnakan oleh pengguna. Microsoft, pembuat PowerPoint, juga menawarkan alat AI serupa untuk membantu pembuatan presentasi profesional.
Ajjarapu mengatakan bahwa model AI yang menjalankan tool ini menggunakan komputer dan browser web untuk menyelesaikan tugas. Tool juga dapat menerima feedback dari pengguna saat tugas sedang berlangsung dan menyesuaikan pendekatannya. Meskipun pengguna terbiasa berinteraksi secara hampir real-time dengan ChatGPT, untuk menyelesaikan tugas seperti agent, chatbot ini bisa memerlukan waktu beberapa menit.
Agen AI juga membawa risiko baru dalam hal keamanan dan keselamatan, mengingat potensi kecerdasan buatan untuk melakukan kesalahan atau disalahgunakan oleh pihak tidak bertanggung jawab. OpenAI mengatakan bahwa agen ChatGPT dirancang untuk menolak beberapa tugas tertentu, termasuk yang berkaitan dengan keuangan atau solusi terkait hukum. Ada juga sejumlah tindakan yang harus dapatkan izin terlebih dahulu sebelum dijalankan, termasuk melakukan pembelian. Untuk beberapa tugas seperti menulis email, layanan ini tetap memerlukan supervisi dari pengguna.
Seperti halnya saat peluncuran Operator dan Deep Research sebelumnya, OpenAI mengakui bahwa upaya terbaru mereka dalam pengembangan agent masih belum sempurna.
“Ini jauh dari kata sempurna,” kata Chief Product Officer OpenAI, Kevin Weil, dalam demonstrasi tersebut. “Tapi saya rasa, jika enam atau dua belas bulan lalu kami bilang hal ini akan mungkin dilakukan hari ini, kami pasti sudah sangat antusias.”
(prc/wep)

































