Simon mengatakan Pertamina saat ini memiliki dua pilar bisnis sebagai strategi jangka panjang. Pilar pertama berfokus pada optimalisasi bisnis warisan guna memperkuat ketahanan energi nasional.
Hal ini mencakup peningkatan efisiensi dan kapasitas di sektor hulu migas, modernisasi kilang, serta perluasan jaringan distribusi dan ritel bahan bakar minyak (BBM).
Pilar kedua diarahkan pada pengembangan bisnis rendah karbon sebagai bagian dari transisi energi.
"Pertamina berkomitmen mengembangkan biofuel, memperluas pemanfaatan energi panas bumi, menguji coba teknologi energi baru, serta memperkuat portofolio produk kimia sebagai bagian dari upaya dekarbonisasi dan diversifikasi usaha," terangnya.
Berikut Rincian 19 Proyek yang Ditawarkan Pertamina :
PT Pertamina International Shipping (PIS)
1. Jakarta Integrated Green Terminal (Liquid CO2 Receiving Terminal (LCO2)).
Terminal ini akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas, termasuk penyimpanan dan tempat tambat lepas pantai untuk kapal-kapal berukuran besar.
2. Sambu Bunkering Hub
Sambu Bunkering Hub menawarkan lokasi strategis di sepanjang Selat Malaka untuk penyimpanan dan pengisian bahan bakar kapal.
PT Pertamina Hulu Energi
3. CCS Development Plan with Storage Capacity up to 7.3 Giga Ton
Dengan memanfaatkan infrastruktur eksplorasi, produksi, dan penyimpanan yang telah ada, proyek ini juga didukung oleh studi bersama CCS/CCUS yang tengah berjalan.
4. Flare Gas to Liquid (Green Rig Project)
Sejalan dengan komitmen Indonesia untuk mencapai target nol emisi, fasilitas Gas-to-Liquid (GTL) tengah dikembangkan untuk mengubah gas buang atau flare gas menjadi produk bernilai tinggi.
5. Flare Gas to Micro LNG
Pemanfaatan gas buang menawarkan potensi besar dalam meningkatkan efisiensi energi dan menekan biaya operasional.
PT Kilang Pertamina Internasional (KPI)
6. Green Refinery Cilacap
Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan pasokan domestik bahan bakar berkelanjutan seperti Hydrotreated Vegetable Oil (HVO) dan Sustainable Aviation Fuel (SAF).
7. Green Refinery Sumatera
KPI berencana mengembangkan fasilitas Biorefinery di Plaju, Sumatera Selatan.
8. Blue Ammonia Bintuni
Proyek Blue Ammonia Bintuni merupakan inisiatif perintis produksi amonia rendah emisi di Papua Barat.
PT Pertamina Power Indonesia (PPI)
9. Zero Flaring Projects
Proyek Flare to Power mengubah gas buang yang berlebih menjadi energi yang dapat dimanfaatkan melalui sistem co-generation.
10. Integrated Gas to Power, Solar PV, BESS
PPI tengah mengembangkan solusi terintegrasi rendah karbon untuk memasok energi di Wilayah Kerja Rokan.
11. Lumut Balai Extension III
Berlokasi di Kabupaten Muara Enim, proyek ini memanfaatkan infrastruktur panas bumi yang sudah ada dan mengoptimalkan potensi sumber daya Lumut Balai.
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)
12. LNG Infrastructure Development
Proyek ini terdiri dari Arun Energy Hub dan infrastruktur gas di wilayah Indonesia bagian tengah dan timur.
13. Biomethane Development from Agriculture Waste
Proyek ini berfokus pada konversi limbah pertanian—yang saat ini dibakar dan menjadi sumber polusi—menjadi biometana yang dapat disalurkan ke jaringan gas yang sudah ada atau didistribusikan melalui skema point-to-point.
14. Synthetic Natural Gas
Untuk mengatasi potensi defisit pasokan gas di Jawa Barat yang diproyeksikan terjadi mulai 2025, PGAS menjajaki gasifikasi batu bara sebagai solusi strategis guna menjamin ketahanan energi.
PT Pertamina Patra Niaga (PT PPN)
15. Tuban – Kertosono Pipeline with Project Fuel Terminal
Proyek ini bertujuan memperkuat keandalan energi dan keamanan pasokan di Jawa Timur, mendukung pengembangan Kilang Tuban sekaligus mengoptimalkan biaya—berkontribusi pada ketahanan energi jangka panjang.
16. Surabaya – Probolinggo Pipeline with Project Fuel Terminal
Proyek ini menjawab kebutuhan Jawa akan pasokan energi yang andal serta mendukung pengembangan Kilang Tuban dengan meningkatkan stabilitas operasional dan efisiensi biaya di wilayah Jawa Timur.
17. Dumai – Siak Pipeline Project
Proyek Pipa Dumai-Siak bertujuan meningkatkan efisiensi distribusi bahan bakar dengan mengatasi keterbatasan kapasitas pada dermaga tunggal di Unit Kilang Dumai serta permasalahan pendangkalan (siltasi) di wilayah Siak.
18. Integrated Terminal Tapanuli Tengah
Relokasi Terminal Bahan Bakar Sibolga merupakan respons terhadap permintaan pemerintah daerah untuk memindahkan infrastruktur energi dari area padat penduduk, sekaligus mengatasi keterbatasan kapasitas distribusi bahan bakar dan LPG di wilayah barat Sumatra Utara.
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO)
19. Electricity for Green Data Center Company
PGEO tengah mencari mitra yang bergerak di bidang pusat data untuk peluang kerja sama pemanfaatan panas bumi.
(naw)


































