Logo Bloomberg Technoz

Pilar kedua diarahkan pada pengembangan bisnis rendah karbon sebagai bagian dari transisi energi.

"Pertamina berkomitmen mengembangkan biofuelmemperluas pemanfaatan energi panas bumi, menguji coba teknologi energi baru, serta memperkuat portofolio produk kimia sebagai bagian dari upaya dekarbonisasi dan diversifikasi usaha," terangnya.

Sejumlah proyek yang ditawarkan Pertamina itu sebagian besar berkaitan dengan pembangunan terminal, kilang hingga ekspansi Pertamina untuk bisnis energi baru terbarukan (EBT).

Perinciannya, Subholding Integrated Marine Logistic menawarkan proyek Jakarta Integrated Green Terminal (Liquid CO2 Receiving Terminal (LCO2)) dan Sambu Bunkering Hub.

PT Pertamina International Shipping (PIS) tengah mengincar mitra untuk pembiayaan proyek dan mitra strategis lainnya berkaitan dengan offtaker, terminal operator dan perusahaan pembangkit untuk Jakarta Integrated Green Terminal.

Sementara itu, PIS tengah menjajaki peluang offtaker dan lender untuk proyek Sambu Bunkering Hub.

Adapun, PT Pertamina Hulu Energi menawarkan 3 proyek kerja sama di antaranya CCS Development Plan with Storage Capacity up to 7.3 Giga Ton, Flare Gas to Liquid (Green Rig Project) hingga Flare Gas to Micro LNG.

Ihwal tiga proyek itu, PHE tengah menjajaki project financing hingga mitra strategis untuk pembiayaan proyek bersama.

Selain itu, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) turut mendorong 3 proyek kepada investor di antaranya Green Refinery Cilacap, Green Refinery Sumatra hingga Blue Ammonia Bintuni.

KPI tengah menjajaki mitra startegis dan financial investor untuk membiayai proyek tersebut. Selain itu, penjajakan turut dilakukan untuk feedstock supplier dan offtaker dan mitra yang memiliki akses pasar ekspor.

Adapun, PT Pertamina Power Indonesia (PPI) mengajukan 3 proyek di antaranya Zero Flaring Projects, Integrated Gas to Power, Solar PV, BESS dan Lumut Balai Extension III.

Sementara itu, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) menawarkan proyek LNG Infrastructure Development, Biomethane Development from Agriculture Waste hingga Synthetic Natural Gas.

PT Pertamina Patra Niaga (PT PPN) mengajukan 4 proyek di antaranya Tuban – Kertosono Pipeline with Project Fuel Terminal, Surabaya – Probolinggo Pipeline with Project Fuel Terminal, Dumai – Siak Pipeline Project hingga Integrated Terminal Tapanuli Tengah.

Selain itu, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) mengajukan proyek Electricity for Green Data Center Company. PGEO tengah mencari mitra yang bergerak di bidang pusat data untuk peluang kerja sama ini.

Gandeng Saudi

Kerja sama teranyar, Pertamina menggandeng perusahaan Arab Saudi ACWA Power untuk mengembangkan teknologi energi bersih. Danantara pun ikut terlibat dalam proyek pembangkit listrik hidrogen hijau dan desalinasi air yang bernilai US$10 miliar itu.

Proyek-proyek itu mencakup pengembangan teknologi energi terbarukan dan gas-ke-listrik kumulatif sebesar 500MW, tender listrik baru, proyek hidrogen hijau, dan lini bisnis operasi dan pemeliharaan (O&M).

Sebagai informasi, Pertamina berhasil membukukan laba bersih sebesar US$3,13 miliar atau sekitar Rp49,54 triliun sepanjang tahun 2024. Kinerja positif ini didukung oleh pendapatan yang mencapai US$75,33 miliar atau sekitar Rp1.194 triliun, serta EBITDA sebesar US$10,79 miliar atau Rp171,04 triliun.

Selama periode tersebut, Pertamina juga mencatatkan produksi mencapai 1 juta barel setara minyak per hari, yang berkontribusi sekitar 69% terhadap total produksi migas nasional.

(naw)

No more pages