Logo Bloomberg Technoz

Di saat yang sama, maskapai pelat merah tersebut bersama sovereign wealth fund Danantara yang menjadi pemegang saham utama Garuda ditekan untuk segera mengumumkan kesepakatan demi menyenangkan Trump, ucap sumber yang mengetahui proses diskusi tersebut. Namun hingga kini, belum ada kesepakatan rinci antara Garuda dan Boeing terkait model pesawat dan jumlah unit yang biasanya tercantum dalam pengumuman semacam ini, kata sumber tersebut.

Boeing mengarahkan semua pertanyaan kepada Garuda. Sementara Danantara belum memberikan tanggapan atas permintaan konfirmasi.

Garuda menyampaikan dalam pernyataan resminya bahwa setelah adanya kesepakatan tingkat tinggi antara Indonesia dan AS, “Garuda dan Boeing kini sedang memperdalam pembicaraan untuk menentukan kebutuhan armada secara lebih detail, termasuk model pesawat, jadwal pengiriman, struktur biaya, dan aspek teknis lain yang sesuai dengan strategi Garuda.”

Namun menurut sumber, Garuda sendiri tidak memiliki dana untuk membiayai kesepakatan awal terkait 737 Max. Hal ini kemungkinan akan mendorong Danantara untuk turun tangan, misalnya melalui jaminan atau pinjaman pemegang saham, serupa dengan skema pinjaman senilai US$405 juta (sekitar Rp6,6 triliun) yang dikucurkan bulan lalu.

Garuda diperkirakan akan menerima tambahan dana antara US$800 juta hingga US$1,2 miliar (Rp13 triliun hingga Rp19,6 triliun) dari Danantara untuk membantu pembayaran ke perusahaan leasing dan perawatan, tambah sumber tersebut.

Dengan begitu, kesepakatan pembelian pesawat bisa disusun terlebih dahulu, sementara pembahasan pendanaan dengan Danantara dan pihak leasing dilakukan di tahap selanjutnya. Namun mengingat tekanan politik yang cukup besar, Garuda mungkin terpaksa menyetujui kesepakatan dengan syarat yang kurang menguntungkan dan untuk pesawat yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan, kata seorang sumber.

Trump dikenal kerap menggabungkan kunjungan kenegaraan dengan pengumuman tarif atau kesepakatan besar sebagai bentuk unjuk kebolehan dalam bernegosiasi. Saat berkeliling Timur Tengah, ia mengumumkan kesepakatan pembelian pesawat di setiap negara yang dikunjungi, termasuk pembelian pesawat dalam jumlah besar oleh Qatar Airways.

Namun tidak semua kesepakatan tersebut benar-benar seperti yang diumumkan. Trump sebelumnya pernah salah menyebutkan jumlah pesanan, jenis pesawat, atau bahkan mengumumkan ulang kesepakatan lama sebagai kesepakatan baru. Beberapa kesepakatan yang diumumkan pada masa jabatan pertamanya pun belakangan batal terwujud.

Saat ini, Garuda hanya mengoperasikan delapan unit 777-300 versi lama, menimbulkan pertanyaan mengapa perusahaan ingin membeli penggantinya dalam jumlah besar, seperti yang disampaikan Trump. Sementara itu, pesanan 737 Max sebelumnya masih tercatat di pembukuan Boeing di bawah kategori akuntansi khusus AS sebagai kesepakatan berisiko tinggi yang kecil kemungkinan terealisasi, menurut sumber.

Maskapai pelat merah ini kembali mencatatkan kerugian pada 2024, setelah upaya restrukturisasi utang hampir US$10 miliar (Rp163 triliun) gagal memulihkan kinerjanya. Kondisi ini sangat kontras dengan sejumlah maskapai pesaing di kawasan yang kini sudah kembali mencetak laba seiring pemulihan permintaan perjalanan paska pandemi.

(bbn)

TAG

No more pages

Artikel Terkait