Kepala Ekonom Trimegah Sekuritas Indonesia Fakhrul Fulvian melihat adanya ruang pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 5,25% dari posisi saat ini 5,5%, yang akan diumumkan pada siang nanti.
Menurut dia, setelah Indonesia mendapatkan kesepakatan perang dagang, sudah saatnya juga kebijakan moneter menjadi lebih longgar.
Sejalan dengan menggemanya pemangkasan suku bunga, sektor properti sensitif dengan besaran suku sehingga akan diuntungkan saat suku bunga lebih rendah. Senada seperti yang diutarakan riset Panin Sekuritas, potensi pemangkasan suku bunga akan menjadi katalis positif.
Pergerakan saham properti pada perdagangan Rabu (16/7/2025) siang.
- PT Vastland Indonesia Tbk (VAST) menguat 8,68% ke posisi Rp163/saham
- PT Graha Mitra Asia Tbk (RELF) menguat 5,56% ke posisi Rp19/saham
- PT Bima Sakti Pertiwi Tbk (PAMG) menguat 5,44% ke posisi Rp97/saham
- PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk (BIPP) menguat 5,12% ke posisi Rp41/saham
- PT Urban Jakarta Propertindo Tbk (URBN) menguat 3,98% ke posisi Rp131/saham
- PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) menguat 3,11% ke posisi Rp466/saham
- PT Sentul City Tbk (BKSL) menguat 2,52% ke posisi Rp122/saham
- PT Ciputra Development Tbk (CTRA) menguat 2,04% ke posisi Rp1.000/saham
- PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) menguat 1,42% ke posisi Rp143/saham
- PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) menguat 1,29% ke posisi Rp470/saham
- PT Nusantara Almazia Tbk (NZIA) menguat 1,16% ke posisi Rp87/saham
- PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) menguat 1,01% ke posisi Rp402/saham
Terlebih, inflasi Indonesia berada pada level yang rendah sebesar 1,87% secara tahunan atau year-on-year (yoy) pada Juli 2025 dan rupiah memiliki kecenderungan menguat.
“(Dengan hal tersebut,) ruang penurunan suku bunga Bank Indonesia menjadi makin besar. Saya melihat Bank Indonesia akan menurunkan suku bunga sebanyak 25 basis poin pada hari ini,” ujar Fakhrul dalam siaran pers, Rabu.
Dia berpendapat, penurunan ini sudah harus dilaksanakan karena banyak negara tetangga yang sudah menurunkan bunga seperti India dan Malaysia, serta urgensi bergeser pada pertumbuhan ekonomi, dari stabilitas rupiah.
Fakhrul Fulvian juga menyebut, kesepakatan dengan AS menjadi deal sangat bagus bagi Indonesia. Dengan tarif 19%, itu menjadi lebih rendah dibandingkan tingkat tarif AS ke Malaysia 25%, Vietnam 20% dan 40% transshipment, serta ke Thailand 36%.
Di samping masih ada catatan, proses negosiasi tiga negara ASEAN itu juga masih belum sepenuhnya selesai sehingga masih angka tarif masih potensial berubah lagi.
“Di tengah dunia yang volatil seperti saat ini, adanya kesepakatan ini menjadi angin segar,” tutur Fakhrul, dalam catatannya.
(fad)





























