Logo Bloomberg Technoz

Departemen Keuangan AS juga telah menghabiskan saldo kasnya, yang turun di bawah US$23 miliar pada 1 Juni — tingkatan yang menurut para pakar cenderung rendah.

Kas departemen keuangan AS (Sumber: Bloomberg)

RUU yang menangguhkan batas utang hingga 1 Januari 2025 itu membuka jalan bagi Departemen Keuangan AS untuk membangun kembali kasnya ke tingkat yang lebih normal. Awal bulan lalu, departemen telah memperkirakan tingkat saldo kas sebesar US$550 miliar hingga akhir Juni. Defisit fiskal yang melebar juga memberi tekanan pada mereka untuk meningkatkan utang.

Lelang utang pun akan membengkak. Proses pengisian kembali saldo — yang dapat mendorong jumlah penerbitan surat utang baru senilai jauh lebih dari US$1 triliun — dapat menimbulkan konsekuensi yang tidak diinginkan, yaitu menguras likuiditas dari sektor perbankan, menaikkan tingkat pendanaan jangka pendek, dan memperketat ekonomi AS yang menurut banyak ekonom telah mengarah ke resesi.

Bank of America Corp. memperkirakan gelombang penerbitan surat utang itu  dapat memiliki dampak ekonomi yang sama dengan kenaikan suku bunga seperempat poin oleh The Federal Reserve.

Pada Kamis lalu, departemen mengatakan berencana untuk meningkatkan jumlah penawaran obligasi bertenor tiga bulan dan enam bulan sebesar US$2 miliar masing-masing dalam pekan ini.

Mereka juga telah meningkatkan penerbitan surat utang bertenor empat bulan, yang menjadi tolok ukur utang terbarunya.

--Dengan asistensi Benjamin Purvis.

(bbn)

No more pages