Logo Bloomberg Technoz

Kontrak futures S&P 500 turun sedikit di Asia setelah kenaikan lebih lanjut pada Jumat. Sementara indeks MSCI Inc. di seluruh pasar negara maju dan berkembang berada pada level tertinggi sejak Mei, meskipun meningkatnya kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi di China dan prospek suku bunga yang lebih tinggi di AS. 

Kenaikan di AS pada Jumat didorong oleh saham-saham raksasa teknologi dan taruhan atas The Fed yang diperkirakan mempertahankan suku bunganya sebelum kemungkinan kenaikan di bulan Juli.

Gubernur Bank Sentral AS The Fed Jerome Powell kepada media usai rapat Federal Open Market Committee (FOMC). (Dok Bloomberg)

Terdapat tanda-tanda kendurnya pasar tenaga kerja di bulan Mei di AS meskipun ada kenaikan dalam perekrutan. Hal ini memperkuat argumen dari Gubernur The Fed Jerome Powell dan pejabat lainnya bahwa mereka butuh lebih banyak waktu untuk menilai data-data dan prospek yang berkembang sebelum menaikkan suku bunga lagi.

"Reli yang mengesankan untuk saham terus mendorong investor ritel ke pasar," kata Mark Hackett, kepala riset investasi di Nationwide.

“Investor telah menghabiskan sebagian besar dari tiga tahun terakhir dengan sentimen The Fed, inflasi, dan gaji, meskipun volatilitas di sekitar laporan tersebut telah melandai, mencerminkan pasar yang kurang emosional. Ini bullish, karena reaktivitas yang lebih sedikit adalah tanda pasar yang sehat."

Quincy Krosby, kepala strategi global di LPL Financial mengatakan kenaikan di bursa saham tidak berarti pasar tidak menghadapi tantangan ke depan. Salah satu tantangannya adalah konsekuensi potensial dari membanjirnya surat utang negara AS — sekitar US$1 triliun — yang akan dilelang karena Departemen Keuangan AS mengisi kembali rekening mereka usai kesepakatan plafon utang.

Hal ini menurutnya dapat memicu penurunan likuiditas yang signifikan di pasar keuangan.

(bbn)

No more pages