Jennifer A. Dlouhy dan Catherine Lucey - Bloomberg News
Bloomberg, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengisyaratkan masih terbuka untuk melanjutkan negosiasi dagang, termasuk dengan Uni Eropa (UE), meskipun ia bersikeras bahwa surat-surat yang berisi ancaman tarif baru sudah cukup mewakili "kesepakatan" bagi mitra dagang AS.
“Surat-surat itu adalah kesepakatannya. Kesepakatan sudah dibuat. Tidak ada kesepakatan lain yang perlu dibuat,” ujar Trump kepada wartawan di Gedung Putih pada Senin (14/7).
Trump menambahkan bahwa Eropa “ingin membuat jenis kesepakatan yang berbeda. Kami selalu terbuka untuk berbicara. Kami terbuka untuk berdialog, termasuk dengan Eropa. Faktanya, mereka akan datang. Mereka ingin berunding.”
Pernyataan ini muncul setelah serangkaian surat dikirimkan ke sejumlah negara, yang memberitahukan bahwa tarif impor baru akan mulai berlaku pada 1 Agustus jika tidak tercapai kesepakatan dagang baru dengan AS. Meski demikian, surat-surat tersebut sekaligus memperpanjang tenggat waktu yang semula ditetapkan pada 9 Juli selama tiga minggu, memicu respons cepat dari para mitra dagang yang ingin menghindari kenaikan tarif.
Besaran tarif yang diterapkan sejauh ini sebagian besar serupa dengan ancaman yang sempat dilontarkan Trump pada April lalu, yang kemudian ditangguhkan karena gejolak pasar. Namun, surat ancaman tarif terbaru ini menambah ketidakpastian di pasar keuangan dan mengejutkan mitra dagang seperti Uni Eropa, yang sebelumnya berharap bisa menyelesaikan kesepakatan awal dengan Washington.
“Secara harfiah, setiap negara ingin membuat kesepakatan. Kami berada dalam posisi yang baik. Anda bisa menyebutnya sebagai posisi yang kuat,” kata Trump kemudian di hari yang sama. Sambil menoleh ke para penasihatnya, ia bertanya, “Benar kan kalau saya bilang saya sebenarnya tidak ingin kesepakatan, saya hanya ingin suratnya dikirim?”
Trump mengumumkan tarif sebesar 30% untuk produk dari UE pada Sabtu lalu, meskipun masih memberikan ruang untuk negosiasi lebih lanjut. UE terus mendorong perundingan dengan AS, namun juga bersiap untuk meningkatkan keterlibatan dengan negara-negara lain yang terdampak oleh kebijakan dagang Trump. Blok tersebut bahkan sudah mulai mempertimbangkan langkah balasan.
Kepala negosiator dagang UE, Maros Sefcovic, menyebut tarif yang diusulkan Trump sebagai langkah yang “secara efektif menghalangi” perdagangan transatlantik dan dapat memicu aksi balasan.
“Ketidakpastian yang saat ini ditimbulkan oleh tarif-tarif yang tidak berdasar ini tidak bisa dibiarkan terus berlangsung,” kata Sefcovic kepada wartawan di Brussels, Senin. “Karena itu, kami harus bersiap untuk segala kemungkinan, termasuk — jika perlu — langkah balasan yang tepat dan terukur untuk mengembalikan keseimbangan dalam hubungan transatlantik kami.”
(bbn)