Logo Bloomberg Technoz

Meski pertumbuhan tersebut menjadi sinyal positif bagi permintaan, hal ini juga bisa mengurangi urgensi bagi para pembuat kebijakan untuk menambah stimulus dalam pertemuan tingkat tinggi berikutnya.

Harga bijih besi menguat pekan lalu seiring spekulasi Beijing akan meningkatkan dukungan untuk sektor properti yang tengah lesu, sekaligus berupaya mengatasi masalah kelebihan kapasitas industri.

Namun secara tahunan, logam ini masih mencatat kinerja negatif setelah mengalami lima bulan penurunan berturut-turut.

Pada pukul 10:35 waktu setempat, kontrak berjangka di Bursa Singapura tercatat nyaris stagnan di level US$99,30 per ton.

Sementara itu, kontrak berjangka berbasis yuan di Bursa Dalian menguat, dan kontrak baja di Bursa Shanghai justru mengalami pelemahan.

Secara terpisah, delegasi eksekutif perusahaan bijih besi dan baja asal Australia — termasuk BHP Group Ltd., Rio Tinto Group, Fortescue Ltd., dan BlueScope Steel Ltd. — dijadwalkan melakukan kunjungan ke Beijing pekan ini bersama Perdana Menteri Anthony Albanese.

Misi tersebut bertujuan untuk menyeimbangkan hubungan dagang sekaligus mempererat kerja sama bilateral.

(bbn)

No more pages