Logo Bloomberg Technoz

Pertemuan Politbiro Partai Komunis China bulan Juli—yang beranggotakan 24 pejabat tertinggi termasuk Presiden Xi Jinping—diprediksi akan “menegaskan sikap menunggu dan melihat”, sambil tetap membuka kemungkinan dukungan tambahan berskala kecil, menurut Citi.

Bank Sentral China (People's Bank of China/PBOC) juga menunjukkan sikap yang lebih hati-hati. Dalam pernyataan usai rapat kuartalan komite kebijakan moneternya bulan lalu, bank sentral tidak lagi menjanjikan pemangkasan suku bunga dan suntikan likuiditas jangka panjang, melainkan menyatakan akan “menyesuaikan intensitas dan kecepatan implementasi kebijakan” secara fleksibel.

Meski begitu, efek positif dari lonjakan ekspor dan stimulus fiskal awal diperkirakan akan memudar di paruh kedua tahun ini, yang bisa meningkatkan kebutuhan intervensi kebijakan tambahan. Ekonom Citi dan Nomura Holdings Inc memproyeksikan pemangkasan suku bunga kebijakan sebesar 10 basis poin serta penurunan rasio cadangan wajib bank sebesar 50 basis poin sebelum akhir tahun.

Konsumsi

Pertumbuhan penjualan ritel diprediksi melambat menjadi 5,2% pada Juni secara tahunan, dari 6,4% pada Mei. Ini membuat pertumbuhan semester pertama berada di kisaran 5%.

Penjualan sempat terdampak penghentian sementara subsidi konsumen di sejumlah provinsi, seperti untuk pembelian ponsel pintar, peralatan rumah tangga, dan mobil. Selain itu, festival belanja pertengahan tahun milik JD.com yang dimulai lebih awal juga diduga menarik belanja ke Mei, sehingga melemahkan angka Juni.

Pemerintah China telah mengalokasikan 300 miliar yuan dari penerbitan obligasi negara khusus ultra-jangka panjang untuk mendanai subsidi konsumen. Lebih dari setengah dana tersebut telah dikucurkan pada semester pertama, dan sisanya akan dialokasikan pada Juli dan Oktober.

Pertumbuhan penjualan ritel. (Sumber: Bloomberg)

Ancaman tarif tambahan dari AS terhadap produk China mendorong sejumlah ekonom mendesak agar Beijing meluncurkan stimulus yang lebih berorientasi ke konsumsi. Penasihat PBOC, Huang Yiping, menyarankan stimulus tambahan hingga 1,5 triliun yuan dalam 12 bulan untuk mengimbangi potensi dampak ekonomi.

Pemerintah juga berencana memberi subsidi pengasuhan anak secara nasional, sebagai bagian dari upaya meningkatkan angka kelahiran. “Subsidi sebesar 3.600 yuan per kelahiran per tahun mungkin terlalu kecil untuk menahan penurunan angka kelahiran, tapi bisa membantu meningkatkan sentimen dan konsumsi. Dan kami tetap berpandangan bahwa program ini harus diperluas ke semua anak untuk memacu pengeluaran — karena perekonomian sangat membutuhkan pemulihan permintaan domestik untuk menghadapi lingkungan eksternal yang memburuk,” ujar Eric Zhu, ekonom dari Bloomberg Economics.

Industri dan Anti-Involusi

Produksi industri diperkirakan tumbuh 5,6% pada Juni, laju paling lambat sejak November. Namun, kondisi bisa membaik dalam beberapa bulan ke depan setelah pesanan baru kembali tumbuh bulan lalu, didorong kesepakatan dagang dengan AS.

Namun, produksi yang tinggi belum menjamin peningkatan laba. Kapasitas berlebih menciptakan kelebihan pasokan dan menekan harga. Laba industri China turun 1,1% dalam lima bulan pertama, mencerminkan tekanan deflasi dan perlunya menanggulangi overkapasitas.

Pada pertemuan tingkat tinggi awal bulan ini, para pemimpin berjanji akan mengerem "involusi" atau persaingan sengit antar perusahaan. Hal ini meningkatkan harapan bahwa Beijing sedang mengintensifkan upaya untuk mengakhiri perang harga yang telah menyeret pertumbuhan ekonomi selama bertahun-tahun.

“Fokus baru pada isu involusi adalah langkah ke arah yang benar,” tulis ekonom Morgan Stanley, termasuk Robin Xing. Namun, mereka memperingatkan bahwa kemajuan akan lebih lambat dibanding kampanye serupa satu dekade lalu, karena latar belakang industri dan ekonomi yang lebih kompleks. Bank ini memperkirakan deflasi akan terus berlangsung hingga tahun depan.

Investasi

Investasi aset tetap diperkirakan tumbuh 3,6% secara tahunan dalam enam bulan pertama, sedikit lebih lambat dibanding periode Januari-Mei. Sektor properti masih menyusut, dengan investasi diprediksi anjlok 10,9% — level terendah sejak awal pandemi.

Spekulasi menguat bahwa pemerintah akan menggelar pertemuan penting pekan ini guna menyelamatkan sektor properti, memicu reli saham pengembang China.

Pertumbuhan investasi China. (Sumber: Bloomberg)

Meski pertumbuhan China cukup solid pada paruh pertama tahun, ekonom Nomura termasuk Lu Ting memperingatkan adanya “jurang permintaan” di paruh kedua, disebabkan oleh pengetatan kapasitas industri, ekspor yang melemah, dan krisis properti yang berlanjut.

“Beijing perlu bertindak lebih berani untuk menyelesaikan kekacauan di sektor properti, mendukung konsumsi melalui reformasi sistem pensiun, memperbaiki sistem fiskal agar lebih melindungi pelaku usaha, serta membangun kembali hubungan ekonomi yang sehat dengan negara lain,” tulis mereka dalam catatan terbaru.

(bbn)

No more pages