Logam ini vital untuk jaringan listrik, konstruksi, manufaktur otomotif, dan elektronik konsumen. Produk setengah jadi juga akan dikenakan pungutan, Bloomberg News melaporkan sebelumnya.
Langkah-langkah tarif tersebut belum diformalkan dan tidak akan dianggap final sampai diumumkan oleh Trump, menurut seorang pejabat Gedung Putih.
Hanya beberapa jam setelah Trump secara tak terduga mengumumkan tarif tembaga 50% pada Selasa, Dewan Penasihat Ekonomi Gedung Putih bertemu dengan perwakilan industri yang meminta presiden untuk tidak memasukkan kontrol ekspor skrap tembaga, menurut sumber tersebut.
AS adalah salah satu penghasil skrap logam terbesar di dunia, yang setiap tahunnya melampaui konsumsi domestik. Kelebihan logam tersebut dikirim ke luar negeri.
Perusahaan-perusahaan logam terkemuka, termasuk perusahaan tambang Rio Tinto Group, fabrikator Southwire Co., dan pedagang Trafigura Group, telah meminta Gedung Putih untuk membatasi ekspor bijih dan skrap logam daripada mengenakan tarif impor.
(bbn)































