Alarm Menyala, Sarjana Makin Susah Cari Kerja
Redaksi
10 July 2025 12:32

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kelesuan ekonomi Indonesia terpampang nyata dan makin menggerus keyakinan masyarakat akan prospek ke depan. Aktivitas manufaktur yang lesu akibat penjualan tak bergairah buntut dari keterpurukan daya beli konsumen, ditengarai telah menyusutkan ketersediaan lapangan kerja di Indonesia saat ini.
Bak lingkaran setan, lapangan kerja yang sempit ketika kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) terus terdengar, makin menambah suram gambaran perekonomian ke depan yang juga menghadapi perang dagang.
Mengacu laporan terbaru Survei Konsumen yang dilansir oleh Bank Indonesia pada awal pekan ini, mayoritas masyarakat menilai ketersediaan lapangan kerja sekarang makin sempit dibanding enam bulan lalu, terindikasi dari penurunan Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja Saat Ini yang terpangkas lagi untuk dua bulan berturut-turut ke zona pesimistis 94,1, level terburuk sejak Maret 2022 silam.
Masyarakat tamatan sekolah dasar dan pascasarjana menjadi kalangan yang paling merasakan sempitnya lapangan kerja di Indonesia saat ini.
Lulusan SD, misalnya, indeksnya pada Juni berada di level pesimistis di bawah 100, tepatnya di posisi 88, terendah sejak Maret 2022 juga. Dua bulan beruntun, indeks pekerjaan kelompok ini berada di zona pesimistis.
































