Logo Bloomberg Technoz

Senator Partai Republik asal South Carolina, Lindsey Graham, mengatakan dirinya berharap akan ada pengumuman dari pimpinan Senat terkait RUU tersebut dalam pekan ini. “Dengan senjata yang sudah mulai mengalir, RUU ini lolos, dan Eropa juga menyiapkan paket sanksi, saya pikir ini kesempatan terbaik untuk memaksa Putin duduk di meja perundingan,” kata Graham kepada wartawan. Ia juga menyebutkan bahwa RUU itu mencakup klausul pengecualian (waiver) untuk memberi Trump fleksibilitas, yang dinilai dapat memperbesar peluang lolos di kedua kamar Kongres.

“Presiden Trump baik, RUU ini ada pengecualiannya. Dia bilang ini saatnya bertindak, jadi kita akan bergerak,” tambah Graham.

Sehari sebelumnya, saat mengawali jamuan makan malam bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Trump menyatakan kekecewaannya karena Putin belum menghentikan pertempuran. Dalam beberapa pekan terakhir, Rusia melancarkan serangan drone dan misil dalam jumlah besar ke Kyiv dan kota-kota lain di Ukraina, memicu kekesalan Trump yang kian meningkat terhadap sang presiden Rusia.

Pernyataan ini menunjukkan bahwa kesabaran Trump terhadap Putin mulai menipis, berbeda dengan sikap sebelumnya yang kerap mengagumi pemimpin Kremlin tersebut. Kabar ini menjadi angin segar bagi Zelenskiy, yang sebelumnya justru menjadi sasaran kritik Trump meskipun invasi dilancarkan oleh Rusia sejak 2022.

Pada jamuan bersama Netanyahu, Trump menegaskan rencananya untuk menyalurkan lebih banyak senjata ke Ukraina.

Keputusan tersebut menempatkan Pentagon dalam posisi sulit. Pekan lalu, Departemen Pertahanan AS sempat menangguhkan pengiriman rudal pertahanan udara, peluru artileri, dan perlengkapan militer lainnya, dengan alasan sedang meninjau ulang stok persenjataan mereka. Namun, usai pernyataan Trump, juru bicara Pentagon Sean Parnell langsung mengoreksi sikap itu. “Kami akan mengirim senjata pertahanan tambahan ke Ukraina untuk memastikan mereka bisa melindungi diri sembari kami berupaya mengamankan perdamaian jangka panjang,” katanya Senin malam.

RUU sanksi tersebut juga didukung oleh sejumlah tokoh penting dari Partai Republik, termasuk mantan Ketua DPR AS Newt Gingrich. Dalam unggahannya di X, Gingrich menyebut, “RUU ini akan mengirim sinyal besar ke Putin bahwa taktik bicara sambil membunuh adalah strategi yang merugikan.”

(bbn)

No more pages