“Dan didorong agar kepemimpinan BRICS dapat mendorong kepemimpinan multilateral yang lebih adil,” kata Airlangga.
Selanjutnya, dia menyatakan bahwa Prabowo mendorong kemitraan ekonomi dengan negara berkembang saat situasi global tengah tidak menentu. Dalam hal ini, kata Airlangga, Prabowo memandang peran New Development Bank (NDB) yakni bank pembangunan multilateral BRICS menjadi penting.
Prabowo disebut mendorong peningkatan keterlibatan NDB dalam proyek-proyek energi bersih terbarukan, infrastruktur, serta proyek-proyek terkait energi hijau.
Lebih lanjut, Airlangga menegaskan terdapat empat pilar kesepakatan yang diteken oleh seluruh anggota BRICS. Pertama, penguatan kerja sama antar negara serta mereformasi pemerintahan global.
“Kedua adalah mempromosikan peace and security international stability dan deepening international economy, trade dan financial cooperation,” ucap dia.
Kesepakatan kedua itu, lanjut Airlangga, memeberikan dampak positif terhadap Indonesia dalam menghadapi ketidakpastian global. Sebab, kesepakatan tersebut membuka peluang pasar baru bagi produk-produk Indonesia.
Poin ketiga yang dideklarasikan menyangkut komitmen terhadap isu perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan yang adil dan inklusif. Para anggota BRICS sepakat bahwa transisi energi dan pembangunan hijau harus tetap mempertimbangkan keadilan bagi negara berkembang.
Poin keempat yakni penguatan kemitraan dalam bidang pembangunan manusia, sosial, dan kebudayaan. “Yang keempat adalah partnership for promotion, human, social, and cultural development. Nah itu outcome dari leaders declaration,” ujar dia.
(azr/frg)