Soda mengandung karbonasi yang dapat menyebabkan perut kembung. Tekanan akibat gas tersebut bisa memperbesar risiko asam lambung naik. Selain itu, banyak minuman bersoda juga mengandung kafein dan pemanis buatan yang tidak ramah bagi lambung sensitif.
5. Kopi
Kopi mengandung kafein yang merangsang produksi asam lambung secara berlebih. Konsumsi kopi dalam jumlah banyak atau saat perut kosong bisa memperburuk refluks. Jika sulit lepas dari kebiasaan ngopi, cobalah beralih ke kopi rendah kafein atau kurangi porsinya secara bertahap.
6. Alkohol
Alkohol bukan hanya memicu produksi asam lambung, tetapi juga menyebabkan iritasi pada lapisan lambung dan melemahkan katup LES. Minuman beralkohol juga dapat memperlambat proses pencernaan, meningkatkan risiko refluks dan heartburn. Penderita GERD sebaiknya menghindari konsumsi alkohol sepenuhnya.
7. Makanan Pedas
Cabai, sambal, lada, dan makanan berbumbu pedas lainnya sering kali menjadi pemicu kambuhnya GERD. Studi tahun 2020 menunjukkan bahwa makanan pedas adalah pemicu utama bagi 62% penderita GERD yang disurvei. Mengurangi atau menghindari makanan pedas adalah langkah penting dalam pengelolaan gejala.
8. Camilan Ultra-Olahan
Camilan dalam kemasan seperti keripik, biskuit asin, dan makanan ringan lainnya umumnya mengandung garam tinggi, lemak jenuh, dan bahan aditif. Makanan ultra-olahan ini bisa memperparah refluks dan merangsang produksi asam lambung. Camilan sehat seperti buah segar atau kacang-kacangan bisa menjadi alternatif yang lebih aman.
9. Tomat dan Produk Olahannya
Tomat segar, saus tomat, dan produk berbahan dasar tomat mengandung asam malat dan asam sitrat tinggi yang merangsang produksi asam lambung. Penggunaan tomat dalam jumlah banyak dapat memperparah gejala GERD. Gunakan bahan alternatif seperti saus putih atau minyak zaitun untuk mengganti saus tomat.
10. Teh Peppermint
Meski dikenal sebagai minuman penenang perut, teh peppermint justru bisa memperburuk GERD karena sifatnya yang melemaskan otot LES. Jika ingin minuman hangat yang menenangkan, cobalah teh jahe atau kamomil yang lebih bersahabat bagi penderita asam lambung.
11. Jus Buah Asam
Jus jeruk, jus tomat, dan jus dari buah-buahan citrus lainnya mempertahankan sifat asam yang dapat memicu refluks. Bahkan dalam bentuk cair, asam dari jus buah tetap dapat mengiritasi lapisan kerongkongan dan lambung. Sebagai alternatif, jus semangka atau jus pir bisa menjadi pilihan yang lebih aman.
12. Daging Berlemak Tinggi
Daging dengan kandungan lemak tinggi seperti iga sapi, ayam dengan kulit, dan daging olahan sulit dicerna dan merangsang produksi asam lambung berlebih. Untuk mengurangi risiko, pilihlah daging rendah lemak seperti dada ayam tanpa kulit, ikan kukus, atau daging sapi tanpa lemak.
13. Pizza
Pizza merupakan "bom" bagi penderita GERD karena biasanya mengandung saus tomat asam, keju berlemak, dan topping daging tinggi lemak. Kombinasi ini sangat memicu refluks. Jika ingin tetap menikmati pizza, buatlah sendiri dengan bahan ramah lambung seperti saus putih, sayuran, dan keju rendah lemak.
Tips Tambahan Menghindari Refluks Asam Lambung
Selain menghindari 13 makanan di atas, berikut beberapa tips untuk mengurangi risiko GERD:
-
Makan dalam porsi kecil tapi sering
-
Hindari makan 2-3 jam sebelum tidur
-
Duduk tegak selama dan setelah makan
-
Tidur dengan posisi kepala lebih tinggi
-
Kelola stres dengan meditasi atau relaksasi
Mengelola asam lambung dan GERD bukan hanya tentang obat-obatan, tapi juga pengaturan gaya hidup dan pola makan. Menghindari makanan pemicu seperti gorengan, citrus, dan makanan tinggi lemak sangat penting dalam mengendalikan gejala. Dengan memperhatikan daftar pantangan ini, penderita GERD dapat hidup lebih nyaman dan mengurangi ketergantungan pada obat.
Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan panduan diet yang tepat dan sesuai kondisi tubuh Anda.
(seo)



























