Logo Bloomberg Technoz

Ringgit jadi yang terlemah dengan penurunan nilai mencapai 0,44%, disusul won yang turun 0,43%, lalu baht 0,22%, yen 0,20%. Rupiah menyusul ranking pelemahan 0,11%, kemudian dolar Singapura juga tergerus 0,09%, yuan offshore 0,06%, peso 0,04%, dan yuan Tiongkok juga turun sedikit 0,01%.

Adapun dolar Taiwan, dolar Hong Kong bertahan di zona hijau dengan penguatan tipis masing-masing 0,02% dan 0,01%.

Lanskap pasar global hari ini memang cenderung berhati-hati setelah Presiden AS Donald Trump menegaskan tidak akan menunda tenggat 9 Juli untuk menaikkan tarif terhadap mitra dagang, memperburuk ketegangan perdagangan yang sudah memanas.

Sentimen dari dalam negeri juga akan membuat pasar lebih waspada. Dalam paparannya di DPR-RI kemarin, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, defisit anggaran tahun ini diperkirakan melebar menjadi 2,78% dari target 2,53% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Potensi pelebaran defisit fiskal itu masih di bawah ketentuan Undang-Undang yang membatasi maksimal 3% dari PDB.

Hal itu mungkin akan memberikan kelegaan pada pasar surat utang. Dalam lelang Surat Utang Negara (SUN) yang dilangsungkan kemarin, animo investor melesat tajam hingga 50,71% dibanding lelang sebelumnya, dengan incoming bids menembus Rp121,68 triliun.

Lonjakan minat itu kemungkinan juga dilatarbelakangi data inflasi Juni yang memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan, BI Rate, dalam waktu dekat.

(rui)

No more pages