Logo Bloomberg Technoz

Pernyataan China ini muncul beberapa jam setelah Lutnick mengatakan dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia ini telah menuntaskan kesepakatan perdagangan yang dicapai di Jenewa.

Dalam wawancara dengan Bloomberg TV pada Kamis, ia menambahkan bahwa Gedung Putih memiliki rencana dalam waktu dekat untuk mencapai kesepakatan dengan 10 mitra dagang utama.

Kesepakatan China, yang menurut Lutnick ditandatangani dua hari lalu, mengodifikasikan ketentuan yang ditetapkan dalam perundingan dagang antara Beijing dan Washington, termasuk komitmen China untuk memasok logam tanah jarang yang digunakan dalam berbagai produk, mulai dari turbin angin hingga pesawat jet.

Sedikit detail yang diungkap setelah pembicaraan di London, yang dipimpin oleh Menteri Keuangan AS Scott Bessent dan Wakil Perdana Menteri China He Lifeng, meski kedua pihak menyambut baik kemajuan yang dicapai.

Kurangnya ringkasan detail setelah dua hari perundingan menyisakan banyak keraguan, termasuk mengenai apakah Beijing setuju untuk melanjutkan ekspor logam tanah jarang.

Meski Presiden AS Donald Trump menyebut hasilnya "LUAR BIASA" melalui unggahan media sosial, timnya mengakui hal itu pada dasarnya hanya mengukuhkan ketentuan yang disepakati dalam pembicaraan sebelumnya di Jenewa, yang mengurangi tarif besar-besaran, tetapi memicu perselisihan lebih lanjut mengenai aturan ekspor.

Mengacu pada panggilan telepon pada 5 Juni antara Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin China Xi Jinping, kementerian tersebut mengatakan kedua negara harus bekerja sama untuk mempromosikan perkembangan hubungan ekonomi dan perdagangan yang stabil.

Awal bulan ini, China mengumumkan akan memperketat pengawasan terhadap dua bahan kimia yang bisa digunakan untuk memproduksi fentanil, sebagai niat damai dengan AS yang akan membantu mempertahankan gencatan senjata perdagangan mereka yang rapuh.

Pemerintahan Trump mengenakan tarif 20% pada ekspor China tahun ini atas dugaan peran Beijing dalam krisis opioid di AS. Pungutan tersebut tetap berlaku hingga saat ini.

Dalam wawancara pada Kamis, Lutnick mengatakan "pembalasan" AS yang diberlakukan sebelum perundingan di London akan dicabut—tetapi hanya setelah material tanah jarang mulai mengalir dari China. Balasan AS ini termasuk pembatasan ekspor bahan-bahan, seperti etana yang digunakan untuk memproduksi plastik, perangkat lunak cip, dan mesin jet.

Kesepakatan ini terjadi saat AS bergerak melonggarkan pembatasan ekspor etana, di mana Departemen Perdagangan AS pada awal pekan ini memberi tahu perusahaan energi bahwa mereka bisa memuat gas minyak bumi tersebut ke kapal tanker dan mengirimnya ke China—tetapi tidak boleh membongkarnya di sana tanpa izin.

(bbn)

No more pages