Perusahaan belum memiliki estimasi untuk one-time expenses yang terkait dengan PHK, namun menduga iaya operasional akan berkurang menjadi sekitar US$17 miliar di 2025 dan US$16 miliar di 2026. Bloomberg News melaporkan minggu ini bahwa Intel berencana untuk memangkas jumlah karyawannya lebih dari 20%.
Lip-Bu Tan, seorang veteran industri chip berusia 65 tahun, mulai menjabat sebagai CEO Intel bulan lalu. Dewan direksi mempekerjakannya setelah pendahulunya Pat Gelsinger berjuang untuk mengembalikan daya saing produk Intel. Gelsinger digulingkan akhir tahun lalu setelah penjualan yang merosot dan meningkatnya hutang menggagalkan upaya kembalinya dia.
Sebuah titik terang bagi Intel: Penjualan kuartal pertama telah menyentuh US$12,7 miliar, melampaui prediksi. Produsen chip ini mengikuti Texas Instruments Inc. dalam memberikan hasil yang lebih kuat untuk periode tersebut daripada yang diproyeksikan oleh para analis. Namun, perkiraan Intel yang lemah menunjukkan bahwa peningkatan permintaan hanyalah sebuah kejutan - setidaknya sebagian didorong oleh serbuan pesanan menjelang ancaman tarif oleh AS, China, dan lainnya.
“Kondisi makro saat ini menciptakan ketidakpastian yang meningkat di seluruh industri, yang tercermin dalam pandangan kami,” kata CFO David Zinsner dalam laporan keuangan. Zinsner mengatakan bahwa saat ini dia tidak memiliki perkiraan untuk ukuran pemangkasan karyawan.
Dalam sebuah memo terpisah kepada para karyawan, Lip-Bu Tan mengatakan bahwa ia ingin mengubah budaya perusahaan. Hal ini termasuk mewajibkan staf untuk bekerja secara langsung empat hari seminggu mulai 1 September. “Kebijakan kami saat ini adalah bahwa karyawan hybrid kami harus menghabiskan sekitar tiga hari per minggu di lokasi,” kata Tan. “Kepatuhan terhadap kebijakan ini tidak merata. Saya sangat yakin bahwa lokasi-lokasi kami harus menjadi pusat kolaborasi yang dinamis yang mencerminkan budaya kami dalam tindakan.”
Dia mengatakan bahwa PHK akan dimulai pada kuartal ini. “Kami harus menyeimbangkan pengurangan karyawan dengan kebutuhan untuk mempertahankan dan merekrut talenta-talenta kunci,” ujar Tan dalam memo. “Keputusan ini tidak akan diambil dengan mudah.”
Panggilan konferensi pendapatan pada hari Kamis merupakan pertama kalinya Tan menghadapi pertanyaan dari Wall Street tentang bagaimana ia berencana untuk membangkitkan kembali kekayaan perusahaan, sesuatu yang menurutnya “tidak akan terjadi dalam semalam.”
Gelsinger telah memusatkan perhatiannya pada jaringan pabrik Intel, yang merupakan aset terkuatnya. Dia menyusun rencana untuk menghabiskan puluhan miliar dolar AS untuk memberikan teknologi produksi terbaik di dunia kepada perusahaan, dan memikat para pesaing untuk menggunakannya sebagai penyedia outsourcing manufaktur.
Para investor Intel berspekulasi dalam beberapa bulan terakhir bahwa perusahaan ini mungkin akan dipecah, dengan bagian desain produknya dipisahkan dari divisi manufaktur. Ketika ditanya berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melakukan perubahan atau apakah pemisahan tersebut mungkin terjadi, sang CEO tidak memberikan rencana konkret. Ia lebih memilih untuk memberikan lebih banyak wawasan tentang apa yang saat ini tidak berjalan dengan baik. Namun, pemotongan biaya adalah prioritas yang jelas. Pengeluaran untuk pabrik dan peralatan baru tahun ini akan dipangkas lebih lanjut US$2 miliar untuk membantu menopang keuangan.
Pabrik-pabrik Intel harus mampu menyeimbangkan dua tujuan yaitu menyediakan teknologi terdepan untuk divisi produk internalnya dan mendapatkan kepercayaan dari para pelanggan eksternal, katanya. Namun untuk lini produk perusahaan, khususnya yang berhubungan dengan AI, “jelas tidak ada perbaikan yang cepat,” kata dia.
Lip-Bu Tan datang untuk membantu memperbaiki kesalahan besar. Intel sejauh ini telah melewatkan salah satu keuntungan terbesar dalam sejarah industri semikonduktor: ledakan komputasi AI. Dominasi Nvidia Corp. di area tersebut telah memungkinkannya untuk jauh melampaui Intel dalam hal pendapatan dan valuasi pasar.
Pendapatan kuartal kedua akan berkisar antara US$11,2 miliar dan US$12,4 miliar, kata perusahaan itu. Hal ini dibandingkan dengan estimasi rata-rata analis sebesar US$12,9 miliar.
Pada kuartal pertama, Intel mengalami kerugian 19 sen per saham. Analis memperkirakan kerugian sebesar 22 sen per saham atas penjualan sebesar US$12,31 miliar. Tahun lalu, pendapatan tahunan Intel turun sekitar US$26 miliar dari puncaknya pada tahun 2021. Sekarang kurang dari setengah ukuran Nvidia menurut ukuran itu, dan analis tidak memperkirakan rebound yang cepat dalam waktu dekat.
CFO Intel mengatakan bahwa perusahaan berbagi kekhawatiran Wall Street bahwa awal yang baik untuk tahun ini mungkin tidak mencerminkan permintaan yang mendasarinya dan mungkin telah terbantu oleh persediaan menjelang tarif. “Hal itu mungkin menarik beberapa permintaan yang akan kita lihat di luar kuartal pertama hingga kuartal pertama dan melunak di kuartal kedua,” katanya. Ke depan, perusahaan khawatir bahwa belanja konsumen dan investasi di bidang-bidang seperti infrastruktur pusat data dapat menurun. Ketidakpastian mengenai tarif membuat lingkungan menjadi lebih sulit untuk diprediksi dan mendorong Intel untuk menawarkan perkiraan penjualan yang lebih luas.
Margin kotor Intel yang telah disesuaikan - persentase penjualan yang tersisa setelah tidak termasuk biaya produksi - adalah 39,2% pada kuartal pertama dan akan menjadi 36,5% pada periode saat ini. Pada puncaknya, Intel secara teratur melaporkan margin kotor di atas 60%. Nvidia di atas 70%.
Putaran baru PHK, setelah pengurangan sekitar 15.000 tahun lalu, mungkin akan membuatnya lebih sesuai dengan skala baru tersebut - dan apa yang dicapai oleh para pesaing dengan jumlah pekerja yang lebih sedikit. Nvidia memiliki sekitar sepertiga dari staf Intel, dan pemimpin manufaktur Taiwan Semiconductor Manufacturing Co. mendapatkan dua kali lipat pendapatan Intel dengan jumlah karyawan yang lebih sedikit, yaitu sekitar 30.000 orang.
(bbn)
