Logo Bloomberg Technoz

Mantan Direktur Utama Antam Nicolas D Kanter baru-baru ini mengatakan Antam tengah mengincar tiga wilayah tambang emas untuk diakuisisi.

Bahkan, perusahaan pelat merah itu telah menyurvei ke beberapa wilayah, termasuk Jawa Timur dan Aceh. Namun, dia enggan membocorkan tambang mana yang potensial dicaplok oleh perseroan.

“Kita upayakan. Lagi jalan terus kan, kita coba cari di mana-mana. Kita cari kemarin ke Jawa Timur, kita juga ke Aceh, kita coba. Semua kita evaluasi kayak di Jatim bagus, tetapi stakeholders-nya banyak, jadi belum ada yang pasti,” ujarnya ditemui, Selasa (11/6/2025) petang.

Nico menyebut Antam terus proaktif untuk mencari tambang emas potensial yang bisa diakuisisi demi menambah cadangan emas perseroan. Apalagi, LoM emas Antam saat ini hanya tinggal sekitar 3—4 tahun  lagi.

Berdasarkan situs resmi Antam, total cadangan bijih emas Antam sebanyak 860.000 dry metric ton (dmt) sementara total sumberdaya bijih emas Antam sebanyak 5,14 juta dmt.

Akhir bulan lalu, sumber Bloomberg melaporkan Antam tengah mencari pinjaman sindikasi dolar senilai US$500 juta (sekitar Rp8,13 triliun) yang akan digunakan untuk mengakuisisi aset tambang di luar negeri.

Fasilitas pinjaman itu akan dibagi dua yaitu term loan dan revolving credit facility. United Overseas Bank (UOB) disebut-sebut bertindak sebagai koordinator fasilitas ini. Dana hasil pinjaman akan digunakan untuk kebutuhan korporasi umum, termasuk belanja modal dan modal kerja.

Induk usaha Antam, PT Mineral Industri Indonesia (MIND ID), sebelumnya telah menutup club loan senilai US$1 miliar pada Maret 2025 bersama empat bank, yang digunakan untuk refinancing obligasi.

2. PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) 

PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) juga melaporkan bahwa intersepsi pengeboran yang besar pada kuartal III-2024 menghasilkan temuan bijih emas dengan kadar tinggi sebesar 60 gram per ton dengan ketebalan 36 meter dari kedalaman 178 meter hingga 214 meter.

Direktur Utama ARCI Rudy Suhendra menuturkan perseroan masih melakukan eksplorasi lanjutan potensi tambang baru tersebut akan menyumbang kenaikan kinerja terhadap ARCI.

Tambang emas./Bloomberg-Arthur Menescal

Menurutnya, dibandingkan dengan perusahaan lain yang hanya menemukan kadar emas sekitar 30 gram per ton dengan ketebalan 27 meter, temuan ARCI memiliki potensi lebih besar baik dari segi kadar maupun dimensi.

“Cadangan yang akan kami temukan akan memberikan dampak yang sangat besar buat perusahaan. Ini akan memberikan LoM perusahaan yang jauh lebih besar,” ujar Rudy dalam paparan publik, Kamis (19/6/2025).

Untuk merealisasikan langkah tersebut, sepanjang 2025 ARCI menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai US$80 juta, turun dari realisasi 2024 senilai US$91,8 juta.

Mayoritas capex tersebut akan dialokasikan untuk mendukung eksplorasi dan pengembangan tambang bawah tanah.

Menyitir situs resmi ARCI, perseroan tampak belum memperbarui informasi mengenai cadangan dan sumberdaya emas.

Berdasarkan data hingga akhir 2020, perseroan mencatatkan sumber daya mineral tambang emas Toka Tindung sebanyak 139,1 juta ton bijih dengan head grade rata-rata 1,2 gram/ton emas, sedangkan cadangan bijih emas tambang Toka Tindung sebanyak 98,3 juta ton dengan head grade rata-rata 1,23 gram/ton emas.

3. PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS)

PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) bulan lalu baru saja meneken perjanjian fasilitas pinjaman senilai Rp2 triliun atau setara US$121 juta (asumsi kurs Rp16.500 per dolar AS), bersama konsorsium PT Bank Mega Tbk (MEGA).

Dana hasil pinjaman tersebut senilai US$46 juta akan dialokasikan untuk membiayai konstruksi proyek tambang emas bawah tanah di Palu serta kegiatan pengeboran eksplorasi di proyek tembaga Gorontalo.

Presiden Direktur sekaligus CEO BRMS Agus Projosasmito mengatakan pendanaan ini bakal mendukung pengembangan proyek tambang emas bawah tanah di Palu yang ditargetkan mulai produksi pada 2027 dengan kadar emas lebih tinggi.

“Sebagian dana juga dialokasikan untuk eksplorasi pengeboran di proyek tembaga kami di Gorontalo. Kami berharap cadangan dan sumber daya mineral dapat meningkat dari aktivitas tersebut,” kata Agus lewat keterangan resmi.

Sebelumnya, BRMS melaporkan konsultan tambangnya, AMC Consultant dari Perth, Australia, menerbitkan laporan cadangan mineral dari lokasi tambang River Reef dan Hill Reef di Poboya, Palu. 

Cadangan mineral dari laporan tersebut menunjukkan rata-rata kadar emas sebesar 3,2 gram/ton dengan total kandungan emas sebesar 3,54 juta oz. Sebesar 85% dari kandungan emas berasal dari prospek penambangan bawah tanah dengan kadar emas sebesar 4,9 gram/ton di lokasi tambang River Reef, Paboya, Palu.

Agus menuturkan kandungan emas yang ditemukan di River Reef lebih tinggi dari cadangan mineral bawah tanah perseroan sebelumnya memberikan jaminan terhadap kenaikan kinerja produksi Perusahaan kedepan.

“Kami berharap untuk dapat segera melakukan penambangan atas cadangan mineral bawah tanah di Palu,” kata Agus. 

Tambang Emas Grasberg, Papua (Dok. Wiki/CC BY 2.0)

4. PT Freeport Indonesia (PTFI)

PT Freeport Indonesia (PTFI) dilaporkan tengah menggenjot belanja modal sebesar US$500 juta (sekitar Rp8,21 triliun) per tahun. Hal itu dilakukan untuk pembangunan tambang bawah tanah Kucing Liar di kawasan Grasberg, Papua. 

“Untuk pembangunan [tambang] Kucing Liar itu kira-kira kita akan membutuhkan capex atau akan menghabiskan capex sekitar US$500 juta per tahun untuk 7—8 tahun ke depan,” kata Tony dalam rapat bersama Komisi VI DPR, Kamis (13/3/2025).

Tony menyebut Kucing Liar nantinya akan menjadi tambang keempat yang dioperasikan di kawasan Grasberg, Papua milik Freeport setelah Grasberg Block Cave, Deep Mill Level Zone (DMLZ), dan Big Gossan.

Dia menambahkan, produksi dari tambang Kucing Liar nantinya akan menggantikan produksi dari DMLZ yang mengalami penurunan.

Kucing Liar ditargetkan dapat mulai berproduksi pada 2027 dengan potensi menghasilkan 7 miliar pon tembaga dan 6 juta ons emas per tahun hingga 2041, atau saat habisnya masa berlaku izin usaha pertambangan khusus (IUPK) Freeport saat ini.

"Jadi nantinya, Kucing Liar akan menggantikan DMLZ sehingga produksi bijih kami akan tetap stabil. Diharapkan 240.000 ton bijih per hari," tambahnya.

Hingga saat ini Freeport Indonesia mengandalkan tiga tambang yang dimiliki yakni; Grasberg Block Cave yang menghasilkan sekitar 140.000 ton bijih sehari, DMLZ sekitar 70.000 ton bijih sehari, dan Big Gossan 7.000 ton bijih per hari dengan kadar tembaga yang lebih tinggi.

5. PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) 

PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) memasuki babak baru penambangan Fase 8 di tambang Batu Hijau, menyusul selesainya Fase 7 akhir 2024.

Total cadangan mineral Fase 8 mencapai sekitar 460 juta ton yang bakal memperpanjang usia tambang emas dan tembaga Batu Hijau hingga 2030.

Truk pengangkut mineral pertambangan emas dan tembaga milik Amman Mineral. (Dok Amman.co.id)

Lewat anak usahanya PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT), AMMN memulai  penambangan Fase 8 dari sisi terluar dan teratas pit yang memiliki kadar logam lebih rendah.

Vice President Corporate Communications AMMN Kartika Octaviana mengatakan penambangan akan terus berlanjut menuju bagian tengah dan dalam dari pit Batu Hijau yang mengandung bijih mineral dengan kadar lebih tinggi.

Dengan demikian, kata Kartika, peningkatan produksi akan terjadi dalam beberapa periode mendatang selepas operasi memasuki bagian dalam dari pit Batu Hijau.

Setelah itu, penambangan akan berlanjut ke Cebakan Elang, salah satu deposit tembaga dan emas porfiri terbesar di dunia yang belum dikembangkan, yang dijadwalkan akan berlangsung hingga 2046.

“Kami yakin Fase 8 akan menjadi tonggak kesuksesan berikutnya bagi Amman dan Indonesia,” kata Kartika.

Amman sebelumnya juga melaporkan cadangan bijih emas dan tembaga di Cebakan Elang, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) meningkat sebesar 79%, dari 1,4 miliar metrik ton pada akhir 2023 menjadi 2,5 miliar metrik ton.

Tambahan cadangan dan sumber daya mineral tersebut berasal dari Proyek Elang yang berlokasi sekitar 60 kilometer (km) di timur Tambang Batu Hijau atau tambang tembaga dan emas terbesar kedua di Indonesia yang dikelola PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT).

Kartika mengatakan Amman telah merilis laporan Joint Ore Reserves Committee (JORC) per 31 Desember 2024. JORC sendiri merupakan standar internasional untuk mengukur cadangan mineral suatu area tambang.

Berdasarkan laporan tersebut, cadangan bijih Cebakan Elang meningkat secara tahunan.

Peningkatan ini juga mencakup kenaikan 71% dalam kandungan tembaga, atau dari 10,4 miliar pon menjadi 17,8 miliar pon, serta kenaikan 76% dalam kandungan emas, dari 15 juta ons menjadi 26,4 juta ons.

(mfd/wdh)

No more pages