Kemudian harga minyak biji bunga matahari terpangkas 0,12%. Lalu harga minyak rapeseed minus 1,14%.
Saat harga minyak nabati pesaing lebih murah, maka keuntungan untuk menggunakan CPO menjadi berkurang. Sebab, berbagai komoditas ini bisa saling menggantikan.
Ketiga adalah nilai tukar ringgit. Kemarin, mata uang Negeri Harimau Malaya menguat 0,12% terhadap dolar AS.
CPO adalah aset yang dibanderol dalam ringgit. Ketika ringgit terapresiasi, CPO jadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lainnya.
Analisis Teknikal
Lalu bagaimana proyeksi harga CPO untuk hari ini? Berapa saja target yang perlu dicermati pelaku pasar?
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), CPO masih bertahan di zona bullish. Terbukti dengan Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 51.
RSI di atas 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bullish. Namun RSI CPO belum jauh dari 50 sehingga bisa dikatakan cenderung netral.
Sedangkan indikator Stochastic RSI ada di 46. Menghuni area jual (short), tetapi tidak kuat. Lagi-lagi mengarah ke netral.
Untuk perdagangan hari ini, ada peluang harga CPO bisa bangkit. Target resisten terdekat adalah MYR 3.983/ton yang merupakan Moving Average (MA) 10. Jika tertembus, maka MYR 4.059/ton bisa menjadi target berikutnya.
Adapun target support terdekat adalah MYR 3.938/ton. Penembusan di titik ini berisiko melongsorkan harga CPO ke arah MYR 3.920/ton.
(aji)

































