Logo Bloomberg Technoz

Unggahan Trump tersebut tidak menjelaskan secara langsung rincian waktu kapan tepatnya masing-masing pihak akan menghentikan pertempuran.

Saat Trump mengumumkan hal tersebut, media Iran melaporkan ledakan dahsyat di Teheran dan beberapa kota lainnya. Sementara itu, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengatakan Teheran tidak mencari eskalasi ketegangan, tetapi siap membalas setiap agresi AS lebih lanjut.

Pengumuman tersebut muncul hanya beberapa jam setelah Iran menembakkan rudal ke Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar, markas regional Komando Pusat AS, setelah berjanji akan membalas "secara proporsional dan tegas" atas serangan bom akhir pekan oleh pasukan AS terhadap tiga fasilitas nuklir.

Qatar mengatakan serangan rudal Iran telah dicegat dan pangkalan militer tersebut telah dievakuasi sebelumnya. Trump mengucapkan terima kasih kepada Iran atas peringatan dini dan serangan terbatas tersebut.

Harga minyak anjlok karena balasan terukur Teheran memberikan harapan ketegangan konflik tersebut akan mereda, yang dimulai 10 hari lalu saat Israel menyerang fasilitas nuklir dan rudal serta para pemimpin militer Iran. Iran telah menyerang balik Israel dengan rudal selama beberapa hari.

Setelah serangan terhadap Qatar, Trump mengunggah, seraya menambahkan: "SELAMAT DUNIA, SAATNYA UNTUK DAMAI!"

Iran serang pangkalan AS di Qatar. (Bloomberg)

Berbicara kepada Fox News setelah Trump mengumumkan gencatan senjata, Vance mengatakan serangan udara AS pada akhir pekan lalu telah mencapai tujuannya.

"Kami tahu mereka tidak dapat membuat senjata nuklir," kata Vance, seraya menambahkan bahwa persediaan uranium Iran yang diperkaya tinggi telah "terkubur" oleh serangan tersebut.

"Jika Iran sangat ingin membuat senjata nuklir di masa depan, mereka harus berhadapan dengan militer Amerika yang sangat, sangat kuat," katanya.

Serangan Iran pada Senin tampaknya merupakan "balasan yang sebagian besar bersifat simbolis," kata Ziad Daoud, ekonom pasar berkembang Bloomberg Economics. "Banyak peringatan telah diberikan—Qatar menutup wilayah udaranya dan AS mengeluarkan peringatan kepada warga negaranya."

Sekitar 50.000 anggota angkatan bersenjata AS ditempatkan di Timur Tengah. (Bloomberg)

Beberapa negara tetangga Qatar di Teluk Arab, termasuk Bahrain, yang menjadi tuan rumah pangkalan angkatan laut AS, dan Uni Emirat Arab juga menutup wilayah udaranya pada Senin malam sebagai langkah pencegahan.

Dalam hitungan jam, semua negara tersebut mengumumkan wilayah udara mereka telah dibuka kembali untuk lalu lintas udara. Qatar, UEA, dan Arab Saudi mengeluarkan pernyataan yang mengecam serangan Iran.

AS dan sekutunya telah mengantisipasi serangan tersebut, menurut narasumber yang mengetahui penilaian intelijen Barat. Misi diplomatik AS mengimbau warga negaranya yang tinggal di Doha untuk berlindung di tempat yang aman.

Pejabat Iran juga menyatakan serangan tersebut memiliki unsur simbolis. Jumlah rudal yang ditembakkan sesuai dengan jumlah bom yang digunakan AS terhadap situs nuklir di Fordow, Natanz, dan Isfahan, dan serangan terhadap Qatar "tidak membahayakan" negara "sahabat dan saudara," kata kantor berita milik pemerintah, IRNA.

Israel mengatakan perangnya melawan Iran untuk mencegah negara tersebut memperoleh senjata nuklir, risiko yang juga disebutkan Trump untuk membenarkan keterlibatan AS. Iran membantah pernah berusaha memperoleh bom nuklir.

Dalam beberapa bulan terakhir, negosiator AS dan Iran telah mengadakan beberapa tahap pembicaraan untuk mencapai kesepakatan baru tentang pembatasan program nuklir Iran—guna mengganti kesepakatan nuklir 2015 yang ditinggalkan Trump selama masa jabatan pertamanya.

Poin krusial diskusi tersebut adalah masalah pengayaan uranium terbatas di wilayah Iran, yang menurut Teheran merupakan haknya berdasarkan hukum internasional, sedangkan Trump tampaknya menolaknya.

Sejak serangan Israel pada 13 Juni, Trump berganti-ganti antara ancaman militer dan isyarat diplomasi baru. Utusannya dalam negosiasi sebelumnya, Steve Witkoff, telah menghubungi Iran sejak serangan AS. Teheran menyatakan tidak akan kembali ke meja perundingan selama masih diserang.

(bbn)

No more pages